Indahnya ngopi bareng..
Me: mas Latte 3, americano 1, semua medium
Barista: baik pak, total ****** rupiah. Atas nama siapa pak?
Me: Kombes A*, POLDA Metro Jaya.
Barista: Siap Ndan, silahkan duduk, nanti kami antar. Dan lupakan tagihannya.
Me: 86!
Senin, 05 Desember 2016
Jumat, 02 Desember 2016
*TIPS MEMBANGUN KELUARGA BAHAGIA* (Karya NasriAjiBisri)
Sahabat-sahabatku yang baik hatinya,
Ini beberapa langkah praktis yang bisa kita lakukan untuk
membangun keluarga bahagia......
1. Pilih calon
suami/istri yang tepat, jangan asal comot.
2. Jadikan
rumah sebagai tempat berdoa. Jangan di sawah.
3. Terapkan
keimanan dalam keluarga. Jangan diajari saru.
4. Amalkan
doa-doa yang berkaitan dengan amalan sehari hari. Jangan amalan semar mesem.
5. Rajin baca
doa untuk tolak bala. Jangan untuk tolak bayar tagihan.
6. Sering mengundang orang yang tahu agama. Jangan mengundang artis
dangdut koplo.
7. Beri
kesempatan diskusi keluarga. Jangan diskusi video porno aja.
8. Tidak menampakkan konflik
suami istri di depan anak anak. Kecuali kepepet.
9. Jangan memasukan
orang tidak baik kerumah, apalagi selingkuhan dimasukan kamar...blaek.
10. Kalo punya
anak perhatikan dengan serius. Jangan hanya memperhatikan istri tetangga yang
bohay.
11. Menjaga rahasia rumah tangga. Jangan crita masalah
utang dan ranjang...hihihi ngeri.
12.
Menyingkirkan aura jelek dirumah. Jangan hanya menyingkirkan pakaian suami
istri aja.
Silahkan sobat
praktekan niscaya akan menjadi keluarga bahagia.
Salam Paseduluran
Saklawase.
SUNNAH RASUL DI MALAM JUM'AT (Oleh Joko TS)
*🍄 SUNNAH RASUL DI MALAM JUM'AT 🍄*
Sunnah Rasul dalam pandangan syariat adalah sikap, tindakan, aktifitas, ucapan dan cara Rasululloh SAW menjalani hidupnya.
Dalam pergaulan sehari-hari
di dunia nyata, istilah “Sunnah Rasul” sering terdengar & populer diartikan
dari hubungan suami istri ..
Apakah latar belakang
penyebutan Sunnah Rasul menjadi sebuah aktifitas seks?
Benarkah malam Jum'at
sebagai malam yg dianjurkan untuk berhubungan seksual?
Ada perkataan yang dianggap
sebagai hadits; Barangsiapa melakukan hubungan suami istri di malam Jum'at
(Kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi. (dlm hadits lain
disebutkan sama dengan membunuh 1000 atau 7000 yahudi)
Perkataan di atas tidak akan
ditemukan dalam Kitab manapun. Baik kumpulan hadits dhaif apalagi shahih.
Artinya, hadits Sunnah Rasul pada malam Jum'at tersebut, apalagi sama dengan
membunuh 100 Yahudi, adalah bukan Hadits
alias palsu yang dikarang oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Sebagian ulama mengatakan,
“Kami belum pernah mendengar satu hadis sahih dalam syariat yang memuat pahala
yang sangat banyak selain hadis ini.” Karena itu, sangat dianjurkan untuk
melakukan semua amalan di atas, untuk mendapatkan pahala yang diharapkan.”
(Al-Mirqah, 5:68)
Pendapat yg kuat maka
anjuran melakukan hubungan intim di hari Jum'at seharusnya dilakukan sebelum
berangkat shalat Jum'at di siang hari, bukan di malam Jum'at, karena batas awal
waktu mandi untuk shalat Jum'at adalah setelah terbit fajar hari Jum'at.
“Barang siapa yang mandi
pada hari Jum'at dan memandikan, dia berangkat pagi-pagi dan mendapatkan awal
khotbah, dia berjalan dan tidak berkendaraan, dia mendekat ke imam, diam,
berkonsentrasi mendengarkan khotbah maka setiap langkah kakinya dinilai
sebagaimana pahala amalnya setahun.” (H.R. Ahmad, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Lalu sebenarnya sunnah apa
yang dilakukan Rasululloh Shallalhu Alayhi Wa Sallam di malam/hari Jum'at?
Sunnah Rasul untuk dilakukan
pada malam/hari Jum'at, di antaranya:
1. *Memperbanyak Membaca Sholawat*
Sabda Nabi Shallalhu Alayhi
Wa Sallam, Perbanyaklah sholawat kepadaku setiap hari Jum'at karena shalawatnya
umatku akan dipersembahkan untukku pada hari Jum'at, maka barangsiapa yang
paling banyak bersholawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.
(HR. Baihaqi)
2. *Membaca Al Qur'an khususnya surat Al Kahfi*
Sabda Nabi Shallalhu Alayhi
Wa Sallam: Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum'at akan diberikan
cahaya baginya di antara dua Jum'at. (HR. Al Hakim). Tentu saja lebih baik lagi
jika dikaji dan ditadabburi ayat-ayatnya.
3. *Memperbanyak Do'a*
Rasululloh Shallalhu Alayhi
Wa Sallam bersabda, Hari Jum'at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslim pun
yang memohon sesuatu kepada Alloh SWT dalam waktu tersebut melainkan akan
dikabulkan oleh Alloh. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu
tersebut jatuh setelah Ashar. (HR. Abu Dawud)
4. *Shalat Jum'at*
Rasululloh Shallalhu Alayhi
wa Sallam bersabda, Shalat Jum'at itu wajib atas tiap muslim dilaksanakan
secara berjamaah terkecuali empat golongan yaitu hamba sahaya, perempuan, anak
kecil dan orang sakit. (HR.Abu Daud dan Al Hakim)
Robbana Taqobbal Minna.
Ya Alloh terimalah dari kami
(amalan kami), aamiin.
Senandung Pagi (Oleh Asieh)
Aku sangat KAGUM Þada manusia cerdas, kaya, dan yang berhasil
dalam Karir,Hidup sukses dan hebat dalam dunianya.
Sekarang ...
Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku.
Aku kagum dengan manusia yang hebat di mata-NYA, Sekalipun
kadang penampilannya begitu biasa dan bersahaja.
Dulu ...
Aku memilih MARAH кetika merasa
harga diriku dijatuhkan oleh orang lain yang berlaku kasar padaku dan
menyakitiku dengan kalimat-kalimat sindiran.
Sekarang ...
Aku memilih untuk BANYAK BERSABAR & MEMAAFKAN, Karena aku
yakin ada hikmah lain yang datang dari mereka ketika aku mampu untuk memaafkan
dan bersabar.
Dulu ...
Aku memilih MENGEJAR dunia dan menumpuknya sebisaku, Ternyata
aku sadari kebutuhanku hanyalah makan dan minum untuk hari ini.
Sekarang ...
Aku memilih untuk BERSYUKUR & BERSYUKUR dengan apa yang ada
dan memikirkan bagaimana aku bisa mengisi waktuku hari ini, dengan apa yang
bisa aku lakukan/perbuat dan bermanfaat untuk agama dan sesamaku.
Dulu ...
Aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN orang tua, saudara dan
teman-temanku jika aku berhasil dengan duniaku, Ternyata yang membuat mereka
bahagia bukan itu, melainkan ucapan, sikap, tingkah dan sapaanku kepada mereka.
Sekarang ...
Aku memilih untuk membuat mereka bahagia dengan apa yang ada
padaku.
Dulu ...
Fokus pikiranku adalah membuat RENCANA-RENCANA dahsyat untuk
duniaku, Ternyata aku menjumpai teman dan saudara-saudaraku begitu cepat
menghadap kepada-NYA....
Sekarang ...
yang menjadi fokus pikiran dan rencanaku adalah bagaimana agar
hidupku dapat berkenan di mata-Nya dan sesama jika suatu saat diriku dipanggil
oleh-NYA.
- Τak ada yang bisa memberikan
jaminan bahwa aku masih bisa menghirup nafas esok hari.
Jadi apabila hari ini dan esok hari aku masih hidup, itu adalah
karena kehendak ALLAH semata..
Selamat pagi Saudaraku........
Tetap semangat beribadah kepada ALLAH dan mencari rezeki..
GURU BERKUALITAS: SEBUAH TANTANGAN (Oleh Arief)
Oleh : A.A. Ma’ruf
“Berapa
guru yang masih tersisa?” Itulah pertanyaan yang pertama kali dilontarkan
kaisar Hirohito setelah Hiroshima dan Nagasaki diluluhlantakkan bom nuklir oleh
sekutu pada tahun 1945. Mengapa bukan pertanyaan mengenai berapa kerugian yang
diderita, atau berapa pabrik yang hancur? Beberapa dekade setelah peristiwa itu
Jepang kembali menjadi negara yang kuat. Hal itu tentu saja tidak terlepas dari
perhatian yang sangat kuat pemerintah Jepang yang terhadap guru.
Bangsa
kita sudah 71 tahun merdeka. Jumlah guru konon sudah mencapai 2,9 juta. Rasio
jumlah guru dibanding jumlah peserta didik 1:18. Hal ini berarti seorang guru
mengajar 18 peserta didik. Rasio ini sangat bagus dibandingkan negara Jerman
1:20, atau Korea 1:30. Ditilik dari kuantitasnya, guru di Indonesia cukup
lumayan meskipun pemerataannya masih belum sempurna.
Bagaimana dengan
kualitas pendidikan di Indonesia? Salah satu indikator kualitas pendidikan
adalah indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI).
Indeks ini menempatkan Indonesia pada urutan 69 dari 127 negara yang disurvei
pada tahun 2008. Meskipun demikian, EDI tidak sepenuhnya mencerminkan kualitas
pendidikan kita karena EDI ditetapkan berdasarkan 4 kriteria. Keempat kriteria
itu adalah angka partisipasi pendidikan dasar, angka melek huruf pada usia 15
tahun ke atas, angka partisipasi menurut kesetaraan jender, dan angka bertahan
siswa hingga kelas V sekolah dasar (SD).
Setiap
menyoal rendahnya kualitas pendidikan tudingan selalu diarahkan pada guru.
Benarkah demikian? Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan.
Meskipun demikian, dari semua faktor yang ada, yang paling dominan adalah
faktor guru.
Guru
merupakan kunci keberhasilan pendidikan, sebab inti dari kegiatan pendidikan
adalah belajar mengajar yang memerlukan peran dari guru di dalamnya. Bahkan,
berdasarkan hasil studi di negara-negara berkembang, guru memberikan sumbangan
dalam prestasi belajar siswa (36%), selanjutnya manajemen (23%), waktu belajar
(22%), dan sarana fisik (19%). Aspek yang berkaitan dengan guru adalah
menyangkut citra/mutu guru dan kesejahteraan . Dalam sebuah forum seminar saya
pernah berseloroh, ada 4 hal memalukan pada guru.
Pertama, guru menuntut
peserta didik untuk lulus UN, tapi sebagian guru tidak lulus Uji Kompetensi
Guru (UKG).
Kedua, guru menuntut
peserta didik untuk rajin belajar tapi rata-rata guru “merasa sudah cukup”
sehingga tak perlu belajar. Guru menuntut peserta didik rajin membaca tapi
rata-rata guru tidak menjadi teladan dalam membaca apalagi mengunjungi
perpustakaan.
Ketiga banyak guru
yang lebih gaptek daripada peserta didiknya.
Terlepas
dari semua itu memang seorang guru memang harus professional dan harus
senantiasa meningkatkan kualitas dirinya. Untuk menjadi guru yang berkualitas,
setidaktidaknya seorang guru hendaknya memenuhi beberapa hal berikut ini.
1. Guru harus bangga sebagai guru
Dahulu, terutama sebelum ada sertifikasi guru, banyak guru yang malu-malu ketika ditanya profesinya. Tidak bisa dipungkiri, kesejahteraan guru terutama guru honorer masih memprihatinkan. Akibatnya, perguruan tinggi keguruan hanya menerima mahasiswa second class. Alhamdulillah, sekarang kenyataan sudah berubah, jurusan keguruan menjadi jurusan favorit di sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia. Guru harus bangga sebagai guru. Hal ini merupakan konsep diri (self concept) yang harus tertanam dalam diri guru. Konsep diri ini merupakan motivasi internal yang dibutuhkan untuk berkembang menuju guru sekolah yang berkualitas. Apa jadinya bila guru tidak bangga dengan statusnya sebagai guru?
1. Guru harus bangga sebagai guru
Dahulu, terutama sebelum ada sertifikasi guru, banyak guru yang malu-malu ketika ditanya profesinya. Tidak bisa dipungkiri, kesejahteraan guru terutama guru honorer masih memprihatinkan. Akibatnya, perguruan tinggi keguruan hanya menerima mahasiswa second class. Alhamdulillah, sekarang kenyataan sudah berubah, jurusan keguruan menjadi jurusan favorit di sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia. Guru harus bangga sebagai guru. Hal ini merupakan konsep diri (self concept) yang harus tertanam dalam diri guru. Konsep diri ini merupakan motivasi internal yang dibutuhkan untuk berkembang menuju guru sekolah yang berkualitas. Apa jadinya bila guru tidak bangga dengan statusnya sebagai guru?
2. Guru harus
profesional
Makin
kuatnya tuntutan akan profesionalisme guru bukan hanya berlangsung di negara
kita saja, melainkan juga di negara-negara maju. Di Amerika misalnya, isu
tentang profesionalisme guru ramai dibicarakan mulai pertengahan tahun 1980-an.
Hal ini masih tetap berlanjut hingga sekarang. Menurut Educational Leadership
edisi Maret 1993 , seorang guru dikatakan profesional apabila memenuhi
ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Guru
mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Dengan kata lain, komitmen
tertinggi guru adalah pada kepentingan siswanya. Hal ini relevan dengan tugas
utama guru, yaitu mendidik, mengajar dan melatih siswa agar siswa memiliki
kompetensi yang ditargetkan dalam standard kompetensi.
(2) Guru
menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang diajarkan serta cara
mengajarkannya kepada para siswa. Bagi guru, hal ini merupakan dua hal
yang tak dapat dipisahkan. Sudah menjadi rahasia umum, guru di Indonesia baik
guru sekolah maupun non sekolah minat belajar dan membaca para guru sangat
rendah. Dalam dunia guru terdapat istilah “menang semalam”, artinya apa yang
akan diajarkan pada siswa pada pagi hari besok baru dipelajari malam hari.
Kebanyakan guru hanya mengajarkan sesuatu yang sudah sejak dahulu dikuasainya,
tanpa perubahan sama sekali. Ini namanya fosilisasi pengetahuan, padahal
pengetahuan senantiasa berkembang dari hari ke hari.
(3) Guru
bertanggung-jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik
evaluasi. Seorang guru yang bertanggung jawab akan selalu melakukan
evaluasi untuk melihat dan mengontrol keberhasilan belajar siswanya. Guru yang
baik akan lebih berorientasi pada proses bukan pada hasil. Seorang guru sekolah
juga dituntut untuk menggunakan alat evaluasi yang bervariasi, tidak hanya satu
macam saja. Dengan menerapkan berbagai macam alat evaluasi maka penilaian akan
otentik. Oleh karena itu seorang guru sekolah harus menguasai teknik-teknik
evaluasi. Kemudian yang lebih penting lagi adalah berkemauan untuk menerapkan
berbagai teknik evaluasi yang telah dikuasainya. Sebab, kebanyakan guru jarang
sekali menerapkan prinsip-prinsip evaluasi yang benar.
(4) Guru
mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari
pengalamannya. Artinya, harus selalu ada waktu untuk guru guna
mengadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah dilakukannya.
Pengalaman adalah guru yang terbaik, kata pepatah. Untuk bisa belajar dari
pengalaman, ia harus tahu mana yang benar dan salah, serta baik dan buruk
dampaknya pada proses belajar siswa. Sebaiknya guru meminta masukan dari siswa
mengenai praktik mengajarnya. Hal ini bisa dilakukan dengan jalan menyebarkan
angket, bertanya langsung pada siswa, atau siswa diminta menyampaikan kritik
dan sarang secara tertulis tanpa harus mencantumkan namanya. Dari kritik dan
saran siswa inilah guru akan memperbaiki cara mengajarnya menuju pembelajaran
yang lebih berkualitas.
(5) Guru
seyogyanya bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya, misalnya
MGMP, PGRI, dan sejenisnya. Dalam forum ini guru akan belajar bersama
rekan-rekan sejawat mengenai kurikulum maupun berbagai inovasi teknologi
pembelajaran. Kenyataan yang ada, kebanyakan guru tidak aktif dalam organisasi
profesi ini tertapi justru aktif dalam kegiatan yang tidak berkaitan dengan
profesinya. Ciri-ciri di atas tampak amat sederhana dan pragmatis. Apabila
seorang guru mampu memenuhi kualifikasi di atas maka dia bisa disebut guru yang
profesional.
3. Guru melek
teknologi
Seorang
guru wajib mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan perkembangan
teknologi tersebut untuk meningkatkan kualitas mengajarnya. Guru yang tidak
mengikuti perkembangan teknologi ibarat orang berangkat naik haji dengan masih
mengendarai unta, sementara jemaah lainya sudah memakai kendaraan bermesin. Di
era komputer ini sudah selayaknya apabila guru sudah mengenal komputer dan
memanfaatkannya secara optimal untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dengan
komputer banyak pekerjaan berat menjadi mudah. Mulai dari pembuatan soal,
penyusunan rencana pembelajaran, bahkan analisis hasil evaluasi bisa dilakukan
dengan lebih mudah dan lebih cepat. Belakangan ini pemanfaatan teknologi
informasi untuk dunia pendidikan sudah lumrah. Dunia sekolah akan sangat
ketinggalan dengan lainnya bila tidak mengikuti. Berbagai inovasi dunia
pendidikan tersaji gratis di internet, berbagai media pembelajaran tersedia
murah dalam bentuk keping vcd, akan sangat sayang bila dimubazirkan begitu
saja.
4. Guru harus rajin membaca
Selama ini
ada pandangan dikotomis bahwa kewajiban guru adalah mengajar dan kewajiban
siswa adalah belajar. Dampaknya, guru hanya mengajar melulu tanpa meluangkan
waktunya untuk belajar. Ironisnya, gurulah yang setiap hari mengingatkan siswa
untuk belajar, tetapi dia sendiri malas belajar. Oleh karena itu guru sekolah
harus introspeksi dan meninggalkan pemikiran usang di atas. Karena hampir semua
pengetahuan didokumentasikan dalam bentuk tulisan, maka cara belajar yang
paling dominan adalah dengan membaca. Maka guru sekolah dituntut untuk rajin
membaca bila ingin meningkatkan kualitas mengajarnya. Setiap hari kita
mendengar keluhan para pakar mengenai rendahnya minat baca siswasiswa di negara
kita. Jangankan siswanya, gurunya saja memiliki minat baca yang rendah. Bila
kita amati, para guru lebih suka memanfaatkan waktu luang di sela-sela mengajar
untuk “ngerumpi” daripada untuk membaca buku atau berkunjung ke perpustakaan.
Rupanya, pepatah “guru kencing berdiri, murid kencing berlari” cukup relevan
untuk kasus ini. Untuk menjadi guru yang bermutu, guru wajib membaca dengan
rajin dan berkelanjutan. Selain itu ketekunan guru dalam membaca akan menjadi
“uswatun hasanah” bagi siswasiswinya. Penulis yakin, bila membaca sudah menjadi
budaya di lingkungan sekolah, mutu pendidikan akan meningkat secara otomatis.
Dari pembahasan tadi penulis menyimpulkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan. Salah satu faktor yang paling dominan adalah faktor guru. Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia harus diawali dengan peningkatan kualitas guru . Viva Guru Indonesia.
(Ahmad Arief Ma’ruf, MA, M.Si adalah guru MAN LAB UIN Jogja. E-mail: arief_67_jogja@yahoo.co.id)
Dari pembahasan tadi penulis menyimpulkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan. Salah satu faktor yang paling dominan adalah faktor guru. Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia harus diawali dengan peningkatan kualitas guru . Viva Guru Indonesia.
(Ahmad Arief Ma’ruf, MA, M.Si adalah guru MAN LAB UIN Jogja. E-mail: arief_67_jogja@yahoo.co.id)
Metamorfose Kehidupan (Karya Winarto)
Metamorfose Kehidupan
Kita sudah menuju tua
Sudah saatnya lelaku
Menuju keprihatinan
Menuju kesederhanaan
Kita jangan terlena
dengan canda
Tapi kita juga jangan
lupa kan tawa
Tua itu pasti
Dewasa itu pilihan
Kalimat itu sering kita
temui
Semoga bukan jadi slogan
mubadzir dalam kehidupan ini
Kita tambah umur, jangan lupa umur
Kita tambah tua, ayoo
jangan hanya berpikir untuk dunia
Sudahkah kita tambah
bijak ?
Sudahkah kita tambah
santun ?
Kadang tambah umur tapi
lali umur
Masa anak anak sudah
kita lewati
Masa Remaja sudah juga
kita rasakan
Masa dewasa saat ini
kita baru jalani
Menuju tua
Menuju senja
Apa yg harus kita
lakukan...?
Banyak ibadah...??
Banyak beramal...??
Atau apa ....??
Itu yg perlu kita
pikirkan, kita lakukan..
Sebelum selesai masa
kontrak hidup kita di dunia ini.
Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)
Halan-Halan Healing Horeg Heboh [5H]
Daripada, daripada.. mendingan jalan-jalan ngudoroso menikmati keindahan ciptaan Tuhan. 11 Agustis 2024, bersama teman-teman ke Magelang. s...
-
Asli Bikinan Alumni CC1 Jika ingin Abon, segera kontak mBak Yuli JIka Ingin kue basah misal Prol Tape lan liyo liyane, segera hubungi Mbak ...
-
Syawalan Alumni CC 1 Angk.1983- Cimoll 15 April 24 Halal-Bihalal, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Sugeng Riyadi kagem kita sedaya, amin. - WORO ...
-
Healing tipis-tipis... Pantai Slili, Gunung Kidul Panorama indah. Minggu 7 Januari 2024 Tahun baru, semangat baru. kanca saklawase, sedulur ...