Kamis, 02 Juli 2020

Aku, memory masa kecil dan masa sekolahku.. (Penutur: Sri Rahayu)

Aku, memory masa kecil dan masa sekolahku.
Dituturkan oleh Sri Rahayu  (1D)
Namaku Sri Rahayu, aku anak ke 7 dari 7 bersaudara, aku lahir di Yogyakarta 54 tahun yang lalu, sejak lahir sampai dengan klas 3 SD, aku tinggal di Cokrokusuman, persis di belakang Mes Auri, sejak kecil aku agak tomboy, waktu kecil aku lebih senang bermain dengan anak laki2, sampai pernah maaf aku  waktu masih TK sama2 dengan teman2 laki2 ku pipis sambil berdiri seperti teman2 laki2 ku yang lain. Aku juga suka main2 an, pistol2 an, mobil2 an, sepeda2 an. Biasa nya aku sukan pinjam mainan teman ku yang bernama Didit, karena kakakku perempuan semua. Tapi seiring dengan berjalannya waktu sejak klas 3 SD aku mulai suka masak, bermula dari belajar dari pembantu yang momong aku dia masaklodeh dan oseng2  enak, dan aku ikut2 masak spt beliau, dan pada saat bapak ku mencicipi masakanku dan mengacungkan jempol tangan nya aku jadi ingin masak dan masak lagi, dan akhir sampai denga sekarang aku suka masak.
Aku Sekolah di SD Taman Muda di Jl. AM Sangaji, sewaktu SD aku punya teman2 yang asik kita sering berlama lama sepulang sekolah, jongkok di toko buku Gunung Agung untuk baca buku, kadang dari pulang sekolah sampai sore baru pulang, aku sampai punya seperti gank gitu jaman dulu, INKA namanya kepanjangannya Yuni Artati, Ririn (Ismarin Dayani Prianti) , Yayuk (aku) Dan Zulaina, kami biasanya sering saling dolan kalau nggak ke Mess Auri di  rumah Ririn da Di rumah Zulaina yang Asri, kadang2 di rumah Yuni di Gowongan. Kadang2 aku main juga dengan Danik (Endrastuti Kusumo Wardani) dan Endah Sumbodro Murni biasanya teman sama2 berangkat sekolah ataui olah raga, Kalau olah raga kami tidak lapangan sekolah tapi di Lapangan Bumijo. dan yang aku masih ingat sepulang olah raga  biasanya kami pulang sama2 jalan kaki  dengan Ririn dan Endah, aku suka beli telo areh sepulang oah raga di Gudeg Juminten di Jalan Magelang. Owh ya ada yang kelupaan  temanku Ririn ini saat ini adalah istri dari mantan Menpora Era SBY.
Kecerianku di masa SD berubah ketika aku harus pindah rumah ke Condong Catur karena ibuku mendapatkan rumah di sana, dan aku harus pindah sekolah, sedih memang tapi harus kujalani, karena jarak rumahku di Condong Catur dengan AM sangaji cukup jauh, dan waktu itu angkutan umum sulit, jadi aku pindah di SD Ngringin, SD di selatan perumahanku, dan pertama tama aku masuk sekolah aku syok, sedih, bercampur, miris, karena benar2 beda suasana SD ku di Ngringin dan SD ku di Taman Muda dulu, suasananya benar di desa, dan maaf masih jauh berbeda dg sekolagku dulu, di sekolahku dulu sdh pakai bangki yg 1 set mejan dan kursi kayu yang jadi satu per anak memakai 1 bangku sendiri, sedangkan di SD Ngringin  ini, meja untuk belajarnay masih panjang seperti meja bakso dan kursinya pun dingklik panjang seperti dingklik bakso, yang diduduki oleh 5 sampai dengan 6 anak.
Banyak teman2 ku yang maaf tidak bersepatu dan seragam sekolahnya juga kumal2 dan maaf bau, aku sangat sedih dalam pikiran ku ini jaman sudah maju tapi sekolah ini menyedihakn sekali, ingin sekali aku melakukan sesuati tapi aku yak bisa, karena keluargaku sendiri sangat pas pasan waktu itu. Lama2  aku muali menyeesuaikan diri dan terbiasa juga, teman2 ku baik2 dan mau mengalah sama aku yang mungkin waktu itu agak sok pintar. 

Di SD Ngringin aku masuk pas undur ½ waktu itu, dan aku duduk di klas 5 SD, semua pelajaran yang diajarkan ke aku sudah pernah diajarkandi sekolah lamaku , jadilah aku truble maker di sekolah karena semua yang diajarkan aku sudah bisa. Aku sering tidak mau memperhatikan bila guru mengajar sekolah di SD Ngringin Cuma ½ tahun dak akhirnya aku di pindahke SD Ngleles. Di SD Ngleles aku berteman dekat dengan Atik, maaf nama panjangnya aku lupa sekarang tinggal di jakarta, dan Meini wahyuningsih saat ini menjadi doketr gigi di Kalimantan, waktu itu kami bersaing dalam hal pelajaran tapi sehari hari kami bersahabat. Setamat Atik pindah ke Pemalang, mengikuti ortunya dan Meini sekolah di SMP CC2.
Di SMP aku biasa2 aja, tidak ada yang menonjol ya kadang agak nakal tapi dikit, aku duduk di kelas 1D waktu itu, Teman2 sekelasku yang masih kuingat ada Nunit (Retno Sri Mulyani), Tri Indarti sahabatku yang aku sering numpang istirahat bila ada kegaiatn sore, karena aku nggak punya sepeda jadi jalan kaki dari Rumah di Jl. Nusa Indah No. 150 Perumnas condong Catur Yogyakarta. Ortuku dua2 nya pensiunan PNS, almarhum bapak  pensiunan sipil AURI di bag Keuangan dan  ibuku pensunan di BP4 (Balai Pengobatan penyakit Paru2), waktu itu kantornya di Malioboro yang sekarang jadi Malioboro Mall.
Aku anak ragil dari 7 bersaudara, tapi kakakku dari No1 sd No 4 sudah meninggal. Jadi tinggal kakakku No 5 & 6, aku sendiri No 7. Kehidupan kami sangat sederhana walau ke dua ortuku PNS, karena uang pensiun mereka habis untuk bayar hutang, ada yg ke bank dan nauzubillah ada jua yg ke rentenir, mungkin ibuku tidak begitu paham bahawa hutang ke rentenir itu haram, uang pinjaman tersebut dulunya untuk berobat kakak2 ku.  Makanya aku minta sepeda tidak pernah klakon.
Aku biasa jalan kaki dari rumah ke sekolah begitu juga sebaliknya, biasanya aku pulang bareng dg Nining kadang2, dengat Retni Sri Utami lebih sering kayanya, kadang2 juga sama Endar dan Iriani kakak kelasku, Owh ya, waktu itu kenapa aku pilih CC1 bukan CC2 yg dekat sekali sama rumah, karena aku pengen ganti teman karena kalau di CC2 teman2 ku tetangga 1 komplek semua. Di kelasku yang nama2 aku ingat yaitu Evy di idolakan  teman2 laki2 u karena dia putih dan tinggi, terus ada lagi Isyuniani yang manis dan lembut, untuk teman2 ku yang laki2 yang aku ingat, ada Alamarhum Isbakdi,  Joko Anggodo,  Auri Jaya sakti,  Subroto, Nurwidi Susilo, aku dulu sebangku dengan almarhumah Pratiwi nama panjang nya aku lupa tapi dia adik dari P Nugroho salah satu guru di sekolahku, ada lagi teman wanitaku di kelas yaitu Miishusni yang lincah banget, anaknya seru dan dia dah bawa motor, kalau aku di di ajak bonceng dia seneng soalnya aku nggak punya motor, ada lagi Endang Kumala jati yang putih mirip China, Endah Wuryani dan Endang Kumala Jati selalu bersama seperti 1 paket, ada lagi Asih yang waktu SMP masih sangat pendiam dan pemalu.
Masa2 di sekolahku tidak istimewa, karena aku tidak pernah pergi2 karena aku tidak punya sepeda apalagi motor, jadi kalau ada teman2 ku yang pada pergi ke kaliurang, atau ke pantai2 aku Cuma dengerin, dan bukan meng ada2 waktu itu aku belum pernah ke kaliurang. Teman bukan 1 kelas yang  aku dekat Santi (Elizabeth Sihwanti) aku  kenal waktu kemah di samas, dia tahu2 datang dan mengenalkan diri, ternayata dia salah satu lawan ku waktu kami lomba cerdas cermat di sd kentungan waktu di  klas 6 SD, mulai saat itu kami dekat, Santi sering dolan ke rumahku,  tidak sekelas memang tapi kami sangat dekat, teman lain yang tidak sekelah tapi dekat yaitu Retno Sri Utami kami sering barangkat dan pulang sekolah sama2, kadang aku mboceg naik sepeda kadang aku mbonceng naik motor nya, kami sering belajar bareng, dan ortunya Retno senang bila kami belajar bareng. Jadi aku sering ke rumahnya dan sudah biasa banget aku dolan ke rumahnya jadi seperti di rumah sendiri.
Aku memang dulu anti mainsream, makanya aku dan Santi ambil ketrampilan Electronik dan ukir, Electronik aku tidak canggung untung nyolder dan lain2 nya lah, teman2 yang iku ingat di ketrampilan electronic itu Ndaru (Suryandaru) dan Auri, lain2 aku banyak lupa, guru electronic ku kayanya namanya pak Purwanto. Kaya pertama kami buat radio terus buat pemancar waktu itui di pakai siaran waktu lustrum.
Ada yang cerita lucu waktu aku SMP, walau aku tomboy tapi agak cantik juga karena aku berkulit putih, pernah suatu kali aku dan Santi ke candi Gebang dan kebetulan di sana ada pramuka, nah pembinanya ngajak ngobrol saya dan Santi rumahnya di gedong temgen katanya, dia ngotot minta alamatku, dan  akhir nya dia punya almatku entah dari Santi atau dari aku, nah orangnya malamnya ke rumahku, saking bingungnya aku nggak mau temui dia pipiku aku gosok2 dg kalpanak sampai gosong2 terus aku keluar dan bilang maaf jangan sekarang ke sininya karena aku lagi ngobatin panu, akhirnya dia tidak pernah datang lagi.

Ada lagi kakak kelasku yang yg klas 3 wakti itu namanya N, dia mirip Cina  tapi tiap kerumah aku pura2 sibuk dan pergi, pernah aku tinggal pergi sampai 3 jam dan masih ada, saya merasa dosa saat ini kalau ingat itu, kasian aku malah jadi malu kenapa aku dulu tengil gitu.
Owh ya ada yang terlupakan rumah Nestri dulu di gang belakangku Lely 5, tapi aku nggak tahu waktu itukenapa  kami kurang dekat, mungkin karena aku tomboy dan kadang2 sok pintar juga untuk menutupi kekuranganku karena aku  bukan orang berpunya seperti lainya, tapi waktu aku masih SD aku dekat banget dg ibunya Nestri namanya Bu Nari dan pembantunya namanya mbak Ijah, kalau aku libur sekloah aku mbonceng sepeda bantu bantu nitip2 in risoles ke warun2g se perumahan. Kadang aku bantu bikinnya juga. Tapi waktu itu Nestri masih sekolah di patangpuluhan dia pindah ke Condong catur waktu lulus SD.
Dan temaj SMP ku yang rumahnya dekat di samping Nestri adalah Nunit (Retno Sri Mulyani dan Sutiyah)  kadang2 kami banreng juga. Guru SMP ku yang rumahnya dekat bu Samsiati ( ini rumahnya berhadapan dg rumah Nunit)  guru biologi dan bu Siti Guru seni suara rumahnya di Jalan Aster.
Guru yang aku merasa dekat itu Bu Asturia guru bahasa Inggris, Bu Diah, guru Marematika, Bu Maskuroh guru bahasa Indonesia, karena waktu itu menurut beliaui aku bisa menulis, dan pak Widodo guru Fisika, walau aku nggak suka cara beliau ngajar waktu itu tapi aku suka pelajarannya, dan yang pasti Bu Samsiati guru Biologi karena aku sangat  aktiv bila di lab.
Sellepas SMP aku masuk SMA 6 dan waktu itu akau sekelas dg Nunit dan Tini  waktu di 1 2, dan waktu di IPA 2 aku sekelas dg Broto dan Nurwidi, tapi mohon maaf ya Auri karena aku mungkin kurang sosialisasi di sekolah jadi  hehehe aku sampai nggak ngerasa kalau kita 1 sekolah di SMA, kalau Nestri memang 1 sekolah tapi lagi2 kami nggak dekat aku sendiri nggak tahu sebanya , mohon maaf dik Nestri. Walaupundi IPA tapi sahabatku itu Weni dia ada di IPS 2, kalau teman sekelas SMA aku dekat dg Rita Khotijah karena aku sering numpang istirahat bila ada eskul sore karena kalau aku  pulang tanggung rumahku jauh dan aku nggak ada kendaraan, kadang juga numpang sitirahat ke  Utami temanku  di IPA 2
Di SMA tidak banyak kesan, aku jadi anak biasa2 saja, dan waktu itu kakakku yang No 5 sakit dia sakit kelaianan darah dan bolak balik opname di Bethesda, dan aku sibuk urus dia, sekolahku jadi terbengkalai, akujadi tidak ber prestasi seperti waktu SMP, aku jadi agak meneyesal pih IPA karena kalau di IPA dan pikiranku bercabang urus kakak sakit jadi aku ketinggalan banyak mata pelajaran, harusnya aku pilih IPS yang kellihatannya tidak terlau sulit jadi mungkin akau tetap bisa berprestasi, boro belajar sd tengah malam, karena tiap malam urus kakaku di RS.
Selepas SMA lagi2 walau pas2 an waktu itu aku pengen masuk kedokteran atau Tehnik sipil, tapi dua2 nya kau tidak di terima,akhirnya aku agak putus asa waktu itu, akhirnya aku di dihibur ortuku masuk Akademi di bawah perindustrian, kebetulan kajur nya anak teman ibuku, akhirnya aku masuk ke Akademi Teknologi Kulit dg sdetengah hati aku megikuti  test dan nilai test ku adalah yang terbaik dan waktu penataran P4 karena aku  banyak mendebat, bertanya dan selalu mampu menjawab semua pertanyaann aku menjadi peserta terbaik, waktu itu di muat di harian Bernas,
aku jalani kuliah selama 2 semester walaupun prestasiku bagus di sana IP ku 3.7 , aku jalani hanya 2 semester dan aku nggak tahan, akhirnya aku keluar dan masuk kususan komputer di Stephen Education Centre, di sana aku juga sangat menonjol, maka selesai akukursus aku ditawari jadi asisten Lab, 1 tahun  aku lalui dan aku ditawari jadi Instruktur Komputer, wauw waktu itu di tahun 88, karena penghasilannya sangat menggiurkan, aku pernah ditempatkan mengajar  di kota Magelang dan di kota Tegal sd th 90.
Pada saat jadi Instruktur Komputer waktu itu gaji pokok ku sdh 125.000 ukuran yang banyak waktu itu karena kata bapakku PNS aja dg ijasah SMA gaji  60 sd 75rb, padahal aku masih memberikan privat ke beberapa perusahaan termasuk BRI Magelang, Bun Magelang dan PN Blabak jadi take Home pay ku waktu itu bisa di angka 400rb an, angka yg cukup fantastis waktu itu.
Di sinilah awal kesalahanku aku jadi nggak pernah cari kerjaan ke BUMN ataupun PNS waktu itu, kebetulan ortuku tidak mengarahkan tapi tidak menyalahkan juga mungkin pemikiran ortuku sama dengan pikiranku, tapi kembali lagi ini sudah Qodarullah.
Aku kerja di Stephen Education Centre sd tahun 90, sesudah itu aku nglamar ke Perusahaan Komputer  di Semarang,  aku ingin meninggalkan Yogya karena tinggal di rumah sdh nggak enak, kakakku yg No 5 agak stress, tiap hari dia ngamuk dan nangis meraung raung  sepulangnya dari Jerman setelah calon suaminya yg di German meninggal, di rumah serasa di neraka ngobrol nggak boleh senyum nggak bolah apalagi ketawa, kakak ku merasa menjadi orang paling menderita di dia tidak mau ada orang yg ngobro, senyum apalagi ketewa. Dan aku pilih keluar dari Yogya, tujuanku adalah semarang.
Uang yang aku punya aku setorkan semuanya ke Ibu, begitupun setiap gajian selalu aku setor ke ibu, karena kebituhan ibuku banyak untuk keperluan rumah, aku sisakan 50.000 untuk keperluanku, aku tinggal kost di kost2 an kecil per bulan Rp, 15.000, karena aku  sempat numpang di tanteku maka setelah dapat kost2 an aku pindah dan pada saat kepindahanku aku belikan beberapa kebutuhan dapur seperti : minyak goreng, telur dan bersa dll untuk tanteku, dantermyata aku tinggal pegang uang Rp. 15.000, kebetulan ibu kost kubaik, dia  tanya kalau mau sambil makan dalam bolehbayar bulan depan untuk makannya, alhamdullliah uangku yg tinggal 15.000 aku pegang untuk jaga2. Hari kerja di bulan pertamaaku nggak pernah makan siang, bila di ajak makan aku bilang puasa karena uangku mepet. Di bulan ke 2 dan seterusnya hidupku dah mulai normal bahkan  sdh bisa kirim ke ortu juga.
Owh ya waktu ke semarang aku belum dapat kerja, tiap hari  aku datang ke perusahaan yang saya tuju, reseption kantor dan temanku yang kebetulan kerja di sanabilang pimpinan  tidak ada, akhirnya berhubung uangku menipis aku telegram beliau dan sorenya aku dipanggil. Aku mulai kerja dan karena uangku mepet walaupun jarak sekitar 3.5km aku jalan kaki dari kostke kantor PP, di bulan pertama, di bulan ke 2 semua permasalahanku masalah keuangan selesai, sebenarkau aku di tawari jadi sales tapi aku nggak tertarik jadilah aku kooordinatir teknisi, tugaslku terima complain bikin jadwalsertvice u teknisi, dan terima servisan dan kirim servisan ke service centre atau distributor, jaman dulu jualan komputer untung bisa 100 sd 200% makmur pokoknya, jadinya itu tadi aku  nggak pernah cari2 pekerjaan lagi.
Karena setia pembelian Komputer, mendapatkan kurus pengenalan Komputer gratis, waktu itu ada dari Sekolah Tinggi Swasta di Semarang yang mengikuti kursus tersebut, karena suka dg pemaparan saya beliau minta waktu untuk bicara, pertanyaanya si seputar, Ilmu Komputer aku bisanya apa saja dan sudah berapa lama mengajar, akhirnya aku di sodori kurikulum yang harus aku ajarkan dan aku mampu karena kau sudah pernah pelajari semua lantas aku ditawari jadi dosen Ilmu Komputer disana, tapi Cuma bertahan 1 tahun karena aku harus kulaih lagi ambil sarjana ilmu komputer atau akan di isi orang lain, karena kau juga sibuk dengan pekerjaan ku, aku mundur dari mengajar.
Dulu waktu aku SMP, suka ber andai2, termasuk ber andai2 bahwa aku kan punya suami di usia 25 tahu, kebetulan pada saat usiaku 25 atun aku dekat dengat suamiku saat ini, jadi ssat dia mengajakku menikah aku tanpa pikir pajang langsung bilang ya karena sesuai cita2 ku di usia 25 aku akan menikah. Saat ini aku punya 1 anak yang sedang menempuh kuliah S2 di UGM, mengambil jurusan Psikoligi Sosial, saat ini sedang mengerjakan tugas akhir.
Aku tinggal di Ngaliyan, yaitu perumahan di dareah perbukitan di semarang barat, saya dan suami menikah di tahung 1991, dan aku punya anak bulan agustus di tahun 1993, sejak aku punya ada masalah yang serung mendera yaitu pembantu nggak krasan, aku sering sekali nggak masuk atau masuk siang gara2 pembantu keluar, Akhirnya kuputuskan aku resign, karena kami sdh terbiasa hidup dengan biaya yang tidak kecil karena keperluan susu anakku waktu itu , 15 sd 16 kaleng 400 gram susu bermerek yang cukup mahal, karena anakku terbiasa minum itu supaya dia selalu sehat. 

Dan ternyata setelah aku resign, yang sebelum aku resign juga sdh saya hitung2 kebuthan kami dg gaji suami, beli susu, angsur rumah, dan keperluan lain2 masuk bahkan sisa, tapi pada penerapannya sering kurang, aku pernsh di akhir bulan aku kehabisan uang, tanggal muda masih 5 hari dan aku pegang uang Cuma Rp. 250 waktu itu, sedangkan untuk beli beras 1 kg aja kurang, tapi karena kau nggak mau hutang atau ngadu ke ortu minta uang, akhirnya uangg yang aku pegang aku belikan telo ( ketela Pohon ) dapat 5kg, akhirnya saya buat sawut gitu saya pakai sebagi pengganti nasi, dan sayurnya kau bikin oseng2 kulit ketela, dan ternyata enak rasanya.  Itu pengalaman indah ku sewaktu masih baru2 berumah tangga.
Ada yang lian juga yang perlu akau sampaikan, aku trauma karena temanku pernah sepulang dari kost ku meninggal karena kecelakaan, aku nggak setuju suami beli motor, jadi lah kami langganan bis kota walaupun kami mampu untuk mengangsur motor, jadilah tiap hati kami jalan kami dulu ke halte bis baru naik bis begitu juga dengan pulamgnya. Pernah suatu ketika hujan deras dan suami belum pulang akhirnya aku turun bawa payung ke halte bus, dan tak tunggu sampai hampir 2 jam suami tidak muncul akhirnya dalam hujan deras aku tetep jalan pulang dan ternyata suami sudah sampai di rumah di antar sopir kantor. Tapi alhamdullilah kalu pergi dengan anak kami selau naik taxi karena kau nggak kuat nggendong anakku karena dia gemuk, jadi kau nggak kuat nggendong.
Kami mulai punya mobil di tahun 97, tapi karena mobil second ternyata rewel jadi kami sepakat untuk kami jual saja walaupun baru belum ada sebulan beli, ini pengalaman juga beli mobil dg teman juga tetep hatus test drive dulu supaya nggak keblondrok, herannya kami beli mobil habis X Juta, kami tambahkan accesoies dan velg dan bansemaunya kami ganti masih komisi teman suami yang cari barang juga. Eh pada saat di jual biar tetep jual di Xrupiah + Komis untuk temannya lagi, jadi nya tuno orang jawa bilang mah.
Aku orangnya opportunis di semarang aku sudah 4 kali ganti pekerjaan, Saat ini aku kerja di salah astu perusahaan IT di Srmarang, aku jadi BM ( walau aku Cuma lulusan SMA) anak buahku sebagian besar sarjana, dan mereka cukup cerdas tapi owner tetep percanya sama aku untuk ngawasi anak2 muda itu.

Aku pernah jadi sales Komputer, kemuadian naik jadi Supervisor, jadi PIC dan akhirnya di BM, ya tapi di perusahaan swasta ya nngak heboh2 amat lah gaji nya, Cuma kalau kerja di perusahaan Komputer itu sering dapat reward ke luar Negeri, aku beberapa kali ke Singapore yg memang harga trip nya murah banget, ke Hongkong, Korea, Malaysia, Vietnam, Dubai, aku masih pengen ke Jepang dan ke eropa.
Tapi ada yang pautut aku syukuri aku pernah di di undang ke Baitullah untuk berhaji, Itulag sekelumit kisahku yang mungkin kurang menarik untuk di ceritakan.

Semarang, 02 06 2020
Terimakasih ..
dan..
Sampai ketemu di Episode berikutnya...
Salam Sedulur Saklawase...

Halan-Halan Healing Horeg Heboh [5H]

Daripada, daripada.. mendingan jalan-jalan ngudoroso menikmati keindahan ciptaan Tuhan. 11 Agustis 2024, bersama teman-teman ke Magelang.  s...