Senin, 05 Desember 2016

Ngopi MaksiMaLL

Indahnya ngopi bareng..
Me: mas Latte 3, americano 1, semua medium
Barista: baik pak, total ****** rupiah. Atas nama siapa pak?
Me: Kombes A*, POLDA Metro Jaya.
Barista: Siap Ndan, silahkan duduk, nanti kami antar. Dan lupakan tagihannya.
Me: 86!



Jumat, 02 Desember 2016

*TIPS MEMBANGUN KELUARGA BAHAGIA* (Karya NasriAjiBisri)

Sahabat-sahabatku yang baik hatinya,
Selamat Malam, Selamat Berbahagia...

Ini beberapa langkah praktis yang bisa kita lakukan untuk membangun keluarga bahagia......

1. Pilih calon suami/istri yang tepat, jangan asal comot.
2. Jadikan rumah sebagai tempat berdoa. Jangan di sawah.
3. Terapkan keimanan dalam keluarga. Jangan diajari saru.
4. Amalkan doa-doa yang berkaitan dengan amalan sehari hari. Jangan amalan semar mesem.
5. Rajin baca doa untuk tolak bala. Jangan untuk tolak bayar tagihan.
6. Sering mengundang orang yang tahu agama. Jangan mengundang artis dangdut koplo.
7. Beri kesempatan diskusi keluarga. Jangan diskusi video porno aja.
8. Tidak menampakkan konflik suami istri di depan anak anak. Kecuali kepepet.
9. Jangan memasukan orang tidak baik kerumah, apalagi selingkuhan dimasukan kamar...blaek.
10. Kalo punya anak perhatikan dengan serius. Jangan hanya memperhatikan istri tetangga yang bohay.
11. Menjaga rahasia rumah tangga. Jangan crita masalah utang dan ranjang...hihihi ngeri.
12. Menyingkirkan aura jelek dirumah. Jangan hanya menyingkirkan pakaian suami istri aja.

Silahkan sobat praktekan niscaya akan menjadi keluarga bahagia.

Salam Paseduluran Saklawase.

SUNNAH RASUL DI MALAM JUM'AT (Oleh Joko TS)

*🍄 SUNNAH RASUL DI MALAM JUM'AT 🍄*


Sunnah Rasul dalam pandangan syariat adalah sikap, tindakan, aktifitas, ucapan dan cara Rasululloh SAW menjalani hidupnya.

Dalam pergaulan sehari-hari di dunia nyata, istilah “Sunnah Rasul” sering terdengar & populer diartikan dari hubungan suami istri ..

Apakah latar belakang penyebutan Sunnah Rasul menjadi sebuah aktifitas seks?
Benarkah malam Jum'at sebagai malam yg dianjurkan untuk berhubungan seksual?

Ada perkataan yang dianggap sebagai hadits; Barangsiapa melakukan hubungan suami istri di malam Jum'at (Kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi. (dlm hadits lain disebutkan sama dengan membunuh 1000 atau 7000 yahudi)

Perkataan di atas tidak akan ditemukan dalam Kitab manapun. Baik kumpulan hadits dhaif apalagi shahih. Artinya, hadits Sunnah Rasul pada malam Jum'at tersebut, apalagi sama dengan membunuh 100 Yahudi, adalah bukan Hadits alias palsu yang dikarang oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Sebagian ulama mengatakan, “Kami belum pernah mendengar satu hadis sahih dalam syariat yang memuat pahala yang sangat banyak selain hadis ini.” Karena itu, sangat dianjurkan untuk melakukan semua amalan di atas, untuk mendapatkan pahala yang diharapkan.” (Al-Mirqah, 5:68)

Pendapat yg kuat maka anjuran melakukan hubungan intim di hari Jum'at seharusnya dilakukan sebelum berangkat shalat Jum'at di siang hari, bukan di malam Jum'at, karena batas awal waktu mandi untuk shalat Jum'at adalah setelah terbit fajar hari Jum'at.

“Barang siapa yang mandi pada hari Jum'at dan memandikan, dia berangkat pagi-pagi dan mendapatkan awal khotbah, dia berjalan dan tidak berkendaraan, dia mendekat ke imam, diam, berkonsentrasi mendengarkan khotbah maka setiap langkah kakinya dinilai sebagaimana pahala amalnya setahun.” (H.R. Ahmad, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Lalu sebenarnya sunnah apa yang dilakukan Rasululloh Shallalhu Alayhi Wa Sallam di malam/hari Jum'at?
Sunnah Rasul untuk dilakukan pada malam/hari Jum'at, di antaranya:

1. *Memperbanyak Membaca Sholawat*

Sabda Nabi Shallalhu Alayhi Wa Sallam, Perbanyaklah sholawat kepadaku setiap hari Jum'at karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan untukku pada hari Jum'at, maka barangsiapa yang paling banyak bersholawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku. (HR. Baihaqi)

2. *Membaca Al Qur'an khususnya surat Al Kahfi*

Sabda Nabi Shallalhu Alayhi Wa Sallam: Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum'at akan diberikan cahaya baginya di antara dua Jum'at. (HR. Al Hakim). Tentu saja lebih baik lagi jika dikaji dan ditadabburi ayat-ayatnya.

3. *Memperbanyak Do'a*

Rasululloh Shallalhu Alayhi Wa Sallam bersabda, Hari Jum'at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Alloh SWT dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Alloh. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah Ashar. (HR. Abu Dawud)

4. *Shalat Jum'at*

Rasululloh Shallalhu Alayhi wa Sallam bersabda, Shalat Jum'at itu wajib atas tiap muslim dilaksanakan secara berjamaah terkecuali empat golongan yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang sakit. (HR.Abu Daud dan Al Hakim)

Robbana Taqobbal Minna.
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.

Semoga Bermanfaat.

Senandung Pagi (Oleh Asieh)


Dulu ...
Aku sangat KAGUM Þada manusia cerdas, kaya, dan yang berhasil dalam Karir,Hidup sukses dan hebat dalam dunianya.

Sekarang ...
Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku.
Aku kagum dengan manusia yang hebat di mata-NYA, Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa dan bersahaja.

Dulu ...
Aku memilih MARAH кetika merasa harga diriku dijatuhkan oleh orang lain yang berlaku kasar padaku dan menyakitiku dengan kalimat-kalimat sindiran.

Sekarang ...
Aku memilih untuk BANYAK BERSABAR & MEMAAFKAN, Karena aku yakin ada hikmah lain yang datang dari mereka ketika aku mampu untuk memaafkan dan bersabar.

Dulu ...
Aku memilih MENGEJAR dunia dan menumpuknya sebisaku, Ternyata aku sadari kebutuhanku hanyalah makan dan minum untuk hari ini.

Sekarang ...
Aku memilih untuk BERSYUKUR & BERSYUKUR dengan apa yang ada dan memikirkan bagaimana aku bisa mengisi waktuku hari ini, dengan apa yang bisa aku lakukan/perbuat dan bermanfaat untuk agama dan sesamaku.

Dulu ...
Aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN orang tua, saudara dan teman-temanku jika aku berhasil dengan duniaku, Ternyata yang membuat mereka bahagia bukan itu, melainkan ucapan, sikap, tingkah dan sapaanku kepada mereka.

Sekarang ...
Aku memilih untuk membuat mereka bahagia dengan apa yang ada padaku.

Dulu ...
Fokus pikiranku adalah membuat RENCANA-RENCANA dahsyat untuk duniaku, Ternyata aku menjumpai teman dan saudara-saudaraku begitu cepat menghadap kepada-NYA....

Sekarang ...
yang menjadi fokus pikiran dan rencanaku adalah bagaimana agar hidupku dapat berkenan di mata-Nya dan sesama jika suatu saat diriku dipanggil oleh-NYA.

- Τak ada yang  dapat menjamin bahwa aku dapat menikmati teriknya matahari besok.
- Τak ada yang  bisa memberikan jaminan bahwa aku masih bisa menghirup nafas esok hari.
Jadi apabila hari ini dan esok hari aku masih hidup, itu adalah karena kehendak ALLAH semata..

Selamat pagi Saudaraku........
Tetap semangat beribadah kepada ALLAH dan mencari rezeki..

GURU BERKUALITAS: SEBUAH TANTANGAN (Oleh Arief)

Oleh : A.A. Ma’ruf
“Berapa guru yang masih tersisa?” Itulah pertanyaan yang pertama kali dilontarkan kaisar Hirohito setelah Hiroshima dan Nagasaki diluluhlantakkan bom nuklir oleh sekutu pada tahun 1945. Mengapa bukan pertanyaan mengenai berapa kerugian yang diderita, atau berapa pabrik yang hancur? Beberapa dekade setelah peristiwa itu Jepang kembali menjadi negara yang kuat. Hal itu tentu saja tidak terlepas dari perhatian yang sangat kuat pemerintah Jepang yang terhadap guru.
Bangsa kita sudah 71 tahun merdeka. Jumlah guru konon sudah mencapai 2,9 juta. Rasio jumlah guru dibanding jumlah peserta didik 1:18. Hal ini berarti seorang guru mengajar 18 peserta didik. Rasio ini sangat bagus dibandingkan negara Jerman 1:20, atau Korea 1:30. Ditilik dari kuantitasnya, guru di Indonesia cukup lumayan meskipun pemerataannya masih belum sempurna.
Bagaimana dengan kualitas pendidikan di Indonesia? Salah satu indikator kualitas pendidikan adalah indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI). Indeks ini menempatkan Indonesia pada urutan 69 dari 127 negara yang disurvei pada tahun 2008. Meskipun demikian, EDI tidak sepenuhnya mencerminkan kualitas pendidikan kita karena EDI ditetapkan berdasarkan 4 kriteria. Keempat kriteria itu adalah angka partisipasi pendidikan dasar, angka melek huruf pada usia 15 tahun ke atas, angka partisipasi menurut kesetaraan jender, dan angka bertahan siswa hingga kelas V sekolah dasar (SD).
Setiap menyoal rendahnya kualitas pendidikan tudingan selalu diarahkan pada guru. Benarkah demikian? Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Meskipun demikian, dari semua faktor yang ada, yang paling dominan adalah faktor guru.
Guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan, sebab inti dari kegiatan pendidikan adalah belajar mengajar yang memerlukan peran dari guru di dalamnya. Bahkan, berdasarkan hasil studi di negara-negara berkembang, guru memberikan sumbangan dalam prestasi belajar siswa (36%), selanjutnya manajemen (23%), waktu belajar (22%), dan sarana fisik (19%). Aspek yang berkaitan dengan guru adalah menyangkut citra/mutu guru dan kesejahteraan . Dalam sebuah forum seminar saya pernah berseloroh, ada 4 hal memalukan pada guru.
Pertama, guru menuntut peserta didik untuk lulus UN, tapi sebagian guru tidak lulus Uji Kompetensi Guru (UKG).
Kedua, guru menuntut peserta didik untuk rajin belajar tapi rata-rata guru “merasa sudah cukup” sehingga tak perlu belajar. Guru menuntut peserta didik rajin membaca tapi rata-rata guru tidak menjadi teladan dalam membaca apalagi mengunjungi perpustakaan.
Ketiga banyak guru yang lebih gaptek daripada peserta didiknya.
Terlepas dari semua itu memang seorang guru memang harus professional dan harus senantiasa meningkatkan kualitas dirinya. Untuk menjadi guru yang berkualitas, setidaktidaknya seorang guru hendaknya memenuhi beberapa hal berikut ini.
 1. Guru harus bangga sebagai guru
Dahulu, terutama sebelum ada sertifikasi guru, banyak guru yang malu-malu ketika ditanya profesinya. Tidak bisa dipungkiri, kesejahteraan guru terutama guru honorer masih memprihatinkan. Akibatnya, perguruan tinggi keguruan hanya menerima mahasiswa second class. Alhamdulillah, sekarang kenyataan sudah berubah, jurusan keguruan menjadi jurusan favorit di sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia. Guru harus bangga sebagai guru. Hal ini merupakan konsep diri (self concept) yang harus tertanam dalam diri guru. Konsep diri ini merupakan motivasi internal yang dibutuhkan untuk berkembang menuju guru sekolah yang berkualitas. Apa jadinya bila guru tidak bangga dengan statusnya sebagai guru?
2. Guru harus profesional
Makin kuatnya tuntutan akan profesionalisme guru bukan hanya berlangsung di negara kita saja, melainkan juga di negara-negara maju. Di Amerika misalnya, isu tentang profesionalisme guru ramai dibicarakan mulai pertengahan tahun 1980-an. Hal ini masih tetap berlanjut hingga sekarang. Menurut Educational Leadership edisi Maret 1993 , seorang guru dikatakan profesional apabila memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
        (1) Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Dengan kata lain, komitmen tertinggi guru adalah pada kepentingan siswanya. Hal ini relevan dengan tugas utama guru, yaitu mendidik, mengajar dan melatih siswa agar siswa memiliki kompetensi yang ditargetkan dalam standard kompetensi.
        (2) Guru menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang diajarkan serta cara mengajarkannya kepada para siswa. Bagi guru, hal ini merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan. Sudah menjadi rahasia umum, guru di Indonesia baik guru sekolah maupun non sekolah minat belajar dan membaca para guru sangat rendah. Dalam dunia guru terdapat istilah “menang semalam”, artinya apa yang akan diajarkan pada siswa pada pagi hari besok baru dipelajari malam hari. Kebanyakan guru hanya mengajarkan sesuatu yang sudah sejak dahulu dikuasainya, tanpa perubahan sama sekali. Ini namanya fosilisasi pengetahuan, padahal pengetahuan senantiasa berkembang dari hari ke hari.
        (3) Guru bertanggung-jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi. Seorang guru yang bertanggung jawab akan selalu melakukan evaluasi untuk melihat dan mengontrol keberhasilan belajar siswanya. Guru yang baik akan lebih berorientasi pada proses bukan pada hasil. Seorang guru sekolah juga dituntut untuk menggunakan alat evaluasi yang bervariasi, tidak hanya satu macam saja. Dengan menerapkan berbagai macam alat evaluasi maka penilaian akan otentik. Oleh karena itu seorang guru sekolah harus menguasai teknik-teknik evaluasi. Kemudian yang lebih penting lagi adalah berkemauan untuk menerapkan berbagai teknik evaluasi yang telah dikuasainya. Sebab, kebanyakan guru jarang sekali menerapkan prinsip-prinsip evaluasi yang benar.
        (4) Guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya, harus selalu ada waktu untuk guru guna mengadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah dilakukannya. Pengalaman adalah guru yang terbaik, kata pepatah. Untuk bisa belajar dari pengalaman, ia harus tahu mana yang benar dan salah, serta baik dan buruk dampaknya pada proses belajar siswa. Sebaiknya guru meminta masukan dari siswa mengenai praktik mengajarnya. Hal ini bisa dilakukan dengan jalan menyebarkan angket, bertanya langsung pada siswa, atau siswa diminta menyampaikan kritik dan sarang secara tertulis tanpa harus mencantumkan namanya. Dari kritik dan saran siswa inilah guru akan memperbaiki cara mengajarnya menuju pembelajaran yang lebih berkualitas.
        (5) Guru seyogyanya bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya, misalnya MGMP, PGRI, dan sejenisnya. Dalam forum ini guru akan belajar bersama rekan-rekan sejawat mengenai kurikulum maupun berbagai inovasi teknologi pembelajaran. Kenyataan yang ada, kebanyakan guru tidak aktif dalam organisasi profesi ini tertapi justru aktif dalam kegiatan yang tidak berkaitan dengan profesinya. Ciri-ciri di atas tampak amat sederhana dan pragmatis. Apabila seorang guru mampu memenuhi kualifikasi di atas maka dia bisa disebut guru yang profesional.
3. Guru melek teknologi
Seorang guru wajib mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut untuk meningkatkan kualitas mengajarnya. Guru yang tidak mengikuti perkembangan teknologi ibarat orang berangkat naik haji dengan masih mengendarai unta, sementara jemaah lainya sudah memakai kendaraan bermesin. Di era komputer ini sudah selayaknya apabila guru sudah mengenal komputer dan memanfaatkannya secara optimal untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dengan komputer banyak pekerjaan berat menjadi mudah. Mulai dari pembuatan soal, penyusunan rencana pembelajaran, bahkan analisis hasil evaluasi bisa dilakukan dengan lebih mudah dan lebih cepat. Belakangan ini pemanfaatan teknologi informasi untuk dunia pendidikan sudah lumrah. Dunia sekolah akan sangat ketinggalan dengan lainnya bila tidak mengikuti. Berbagai inovasi dunia pendidikan tersaji gratis di internet, berbagai media pembelajaran tersedia murah dalam bentuk keping vcd, akan sangat sayang bila dimubazirkan begitu saja.
 4. Guru harus rajin membaca
Selama ini ada pandangan dikotomis bahwa kewajiban guru adalah mengajar dan kewajiban siswa adalah belajar. Dampaknya, guru hanya mengajar melulu tanpa meluangkan waktunya untuk belajar. Ironisnya, gurulah yang setiap hari mengingatkan siswa untuk belajar, tetapi dia sendiri malas belajar. Oleh karena itu guru sekolah harus introspeksi dan meninggalkan pemikiran usang di atas. Karena hampir semua pengetahuan didokumentasikan dalam bentuk tulisan, maka cara belajar yang paling dominan adalah dengan membaca. Maka guru sekolah dituntut untuk rajin membaca bila ingin meningkatkan kualitas mengajarnya. Setiap hari kita mendengar keluhan para pakar mengenai rendahnya minat baca siswasiswa di negara kita. Jangankan siswanya, gurunya saja memiliki minat baca yang rendah. Bila kita amati, para guru lebih suka memanfaatkan waktu luang di sela-sela mengajar untuk “ngerumpi” daripada untuk membaca buku atau berkunjung ke perpustakaan. Rupanya, pepatah “guru kencing berdiri, murid kencing berlari” cukup relevan untuk kasus ini. Untuk menjadi guru yang bermutu, guru wajib membaca dengan rajin dan berkelanjutan. Selain itu ketekunan guru dalam membaca akan menjadi “uswatun hasanah” bagi siswasiswinya. Penulis yakin, bila membaca sudah menjadi budaya di lingkungan sekolah, mutu pendidikan akan meningkat secara otomatis. 

Dari pembahasan tadi penulis menyimpulkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan. Salah satu faktor yang paling dominan adalah faktor guru. Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia harus diawali dengan peningkatan kualitas guru . Viva Guru Indonesia.
(Ahmad Arief Ma’ruf, MA, M.Si adalah guru MAN LAB UIN Jogja. E-mail: arief_67_jogja@yahoo.co.id)

Metamorfose Kehidupan (Karya Winarto)

Metamorfose Kehidupan

Kita sudah menuju tua
Sudah saatnya lelaku
Menuju keprihatinan
Menuju kesederhanaan

Kita jangan terlena dengan canda
Tapi kita juga jangan lupa kan tawa

Tua itu pasti
Dewasa itu pilihan
Kalimat itu sering kita temui
Semoga bukan jadi slogan mubadzir dalam kehidupan ini

Kita tambah umur,  jangan lupa umur
Kita tambah tua, ayoo jangan hanya berpikir untuk dunia
Sudahkah kita tambah bijak ?
Sudahkah kita tambah santun ?
Kadang tambah umur tapi lali umur
Masa anak anak sudah kita lewati
Masa Remaja sudah juga kita rasakan
Masa dewasa saat ini kita baru jalani

Menuju tua
Menuju senja
Apa yg harus kita lakukan...?
Banyak ibadah...??
Banyak beramal...??
Atau apa ....??
Itu yg perlu kita pikirkan, kita lakukan..
Sebelum selesai masa kontrak hidup kita di dunia ini.

Amin.



Rabu, 30 November 2016

Antara Kenangan Suka dan Duka Kini ( 9 )

Antara Kenangan Suka dan Duka Kini ( 9 )

"Tidak perlu sedih dan berkecil hati.  jika ada orang lain meremehkan kemampuanmu. Banyak orang sukses juga pernah mengalaminya". Kata-kata itu seakan menjadi mukjizat dalam hidupku. Aku mendapatkannya di tempat kumuh kawasan pasar buku loak di kawasan Shopping Center.

Aku sudah lupa dari buku yang mana. Yang aku ingat, warna bukunya sudah kecoklatan. Sudah jauh dari warna aslinya yang putih. Mungkin karena  sudah kumal, buku itu berubah menjadi kekuningan hingga kecoklatan Kalau tidak salah buku motivator.  Karena buku itu memuat kisah-kisah orang sukses.

Penggalan kalimat itu dulu memberikan energi yang luar biasa. Kadang membuat ku menjadi pemberani. Tidak jarang pula membuatku menjadi orang yang optimis. Bahkan  menjadi super optimis.

Mungkin karena menjadi orang yang super optimis, di lingkungan keluarga aku sering dijuluki pengkhayal. Pengkhayal tingkat tinggi. Betapa tidak. Aku sering berkhayal menjadi orang kaya.

Orang kaya seperti apa? Dalam khayalanku dulu, orang kaya itu kalau sudah bisa sarapan pagi di Perancis, makan Siang di Spanyol dan makan malam di Inggris. Atau makan Malam di Jakarta, makan pagi di Singapura dan makan malam di Hongkong.

Bahkan, pada saat tertentu jika aku berantem dengan Bulik atau Bude ku tentang masalah keuangan, aku selalu melawan dengan kata-kata,"Sesuk nek aku wis gede tak saur." Tak jarang, kata-kataku ini menyinggung perasaan mereka.  Kalau mengingatnya aku terkadang menyesal. Kenapa saya dulu bisa begitu. 

Kala itu tak terbayangkan aku bisa mewujudkan semua khayalan itu. Betapa tidak, sehari-hari untuk memenuhi kebutuhanku aku harus jualan es. Setiap pagi aku harus menjanjakan termos ke warung-warung.

Setidaknya setahun aku berjualan es. Dalam setahun aku bisa mengumpulkan uang. Meski tidak banyak. Seingatku, menjelang April aku membuka tabungan, terkumpul sekitar Rp.192.800. Jumlah yang sangat lumayan banyak untuk ukuran tahun itu.

Karena dengan uang itu, aku sudah bisa membeli sebuah sepeda motor.  Namun, aku tidak membeli sepeda motor. Aku membelikan bibit ayam. Pilihan jatuh pada ayam potong.

Masih ingat aku membeli kuthuk ayam potong yang masih berusia tiga hari di sebuah peternakan di kawasan Bantul. Lokasi tepatnya aku tidak berhasil mengingatnya kembali.

Aku membeli lima puluh ekor kuthuk. Kalau tidak salah ingat, harganya Rp 75 ribu. Sisa uangnya tak belikan pakan ayam dan obat-obatan. Jujur, aku benar-benar belum memiliki pengalaman apa pun dalam hal piara ayam seperti itu.

Aku hanya tahu dari buku-buku yang aku baca di shopping center. Dari buku itu, hanya tahu piara ayam potong itu cuma 90 hari. Terus dijual, atau dipotong. Cara jualnya pakai ditimbang dengan kiloan.

Tentu aku harus menyiapkan kandangnya. Aku harus menyiapkan semuanya. Beruntung, pergaulanku di pasar shoping banyak memberikan aku banyak teman. Termasuk para pedagang ayam potong.

Dari mereka aku banyak belajar. Terutama dengan pak Mul. Dia pedagang ayam asal Godean. Meski dia tidak beternak ayam, dia tahu banyak seluk beluk beternak ayam potong . Mungkin, karena dia pedagang ayam, jadi tahu banyak cara piaranya.

Dari Pak Mul aku banyak diajari, mulai tempat membeli pakan, memberikan vaksin dan menjualnya ketika sudah musim potong. Awalnya memang tidak sederhana.

Karena banyak sekali yang harus dipersiapkan. Mulai dari kandangnya, yang harus dijaga kehangatannya. Harus ada listriknya, bukan saja berfungsi sebagai penerangan. Tetapi juga berfungsi menghangatkan.

Namun, setelah dipelajari dan dipraktekkan tidak ada yang sulit. Tiga bulan berikutnya aku bisa memanennya. Dari lima puluh ekor kuthuk yang aku beli, aku masih bisa memanennya sebanyak 44 ekor. Enam ekor lainnya mati.

Lumayan. Dari jumlah itu, aku menjualnya hanya 33 ekor. Sisanya disembelih sendiri. Juga dibagi-bagikan ke saudara. Senang rasanya. Karena dari penjualan ayam itu aku masih bisa mendapatkan Rp 268 ribu.

Dari hasil penjualan itu, aku membelikan bibit ayam lagi. Saat itu, tidak lagi 50 ekor. Tetapi aku membeli  100 ekor. Hingga kemudian aku bisa piara ayam potong 300 ekor.

Sebelum akhirnya, dari ayam potong beralih ke Ayam petelur. Kelas  dua SMP aku beralih ternak ayam petelur. Tentu saja modalnya diambil dari hasil jualan ayam potong.

Untuk beternak ayam telur aku belajar dari tetanggaku yang sangat baik. Dia adalah Pak Muji. Dia dulu seorang penjahit. Namun, selain menjahit dia juga menekuni ternak ayam petelur.

Kebetulan pak Muji memiliki sejumlah anak lelaki, yang membantunya membuat kandang dan sebagainya. Dari mereka pula aku banyak belajar bagaimana membesarkan ayam hingga mampu bertelur. 

Begitulah kesibukan ku waktu SMP. Sepanjang SMP aku bisa memiliki sekitar lima ratus ekor ayam petelur. Setiap hari aku berkutat dengan ayam. Pagi aku memberikan pakan ayam. Siang pulang sekolah, juga begitu.

Mulai bersih-bersih kandang, ngurusi pakan sampai pada menjual telur. Dan akhirnya banyak pedagan yang datang untuk mengambil telur, hingga ada pemasok pakan. Sehingga tidak terlalu sulit untuk melakukan semuanya.

Dari Ayam, kemudian merambah ke burung puyuh. Bahkan, untuk burung puyuh aku bisa menetaskan sendiri. Membuat mesin penetas sendiri. Hingga akhir SMA aku hidup dari peternakan. 

Dan peternakan itu pula yang sedikitnya banyak memberikan aku bisa mengembangkan banyak inspirasi. Karena, dari peternakan itu pula aku bisa membeli buku apa saja.

Bahkan, dari peternakan itu pula aku bisa bergaya. Bisa naik motor, meski hanya motor sederhana Bisa bayar kursus bahasa Inggris, meski sampai sekarang bahasa inggris ku juga tak kunjung baik.

Singkat kata, aku banyak membekali diri dari hasil peternakan itu. Namun, karena aku tidak bercita-cita menjadi peternak, bisnis yang sebenarnya sudah sangat menguntungkan itu aku tinggalkan.


Selepas SMA aku tinggalkan semua itu. Ada obsesi lain yang terus mendorongku untuk mewujudkannya. Obsesi panjang, antara mimpi dan hayalan. Antara angan-angan dan kenyataan. Antara pilihan dan keharusan. ( bersambung )

Senin, 28 November 2016

Dokumentasi Kekinian

KOleksi Foto kekinian
Silahkan kirimkan ke WA saya, foto update terbaru kwan kawan semua - yang lucu lucu boleh ya.. nanti aku tampilkan di sini..
untuk kenanganlah...

terimakasih
contoh:


















PUisi Kekinian (KOmpilasi oleh NasRi)

TERBELENGGU RINDU

Percikan ilahi menggenangi pelangi.
Sang warna warni siap mencerahi bumi.
Tugas sang embun pagi tak pernah dipahami.
Yang ada hanyalah menyejukkan pagi.
Setiap kehidupan selalu menanti.

Sang kuasa menitahkan.
Bagai lautan yang menjaga segala sisi kehidupan.
Bukan untuk menantang kefanaan.
Tapi adalah menjaga jalan menuju surga

Saat kita melewati jembatan sungai Mahakam... lihatlah ke sungai mahakam.. apa yg kita lihat... hamparan air..air....

Lebih kecil dari ukuran pasir.
Benih benih selalu kau tanam di taman.jumlahnya melebihi pasir.
Taqwamu yang menghidupi taman itu.
Panenmu adalah bahagia di surga

Naiklah ketinting....
Saat berjalan....
Angin semilir diatas telingaku...
Seolah olah membisikkan sebuah cerita...
Tenanglah... sungai ini akan kita sebrangi dg penuh kasih ..

Bagai lukisan yang menselaraskan warna.
Sapuan kuas tidak selalu membuat batas yang tegas.
Kau sajikan kehalusan bud i   yang utama.
Menjadi karya dan simbul yang tak pernah diam .

Bayarinda
15/11/2016
Kombespol Argo
Dokter Elly


*Cahaya penerang jiwa*

Pijakanmu adalah harumnya melati.
Bukan untuk  diri semata.
Tetapi untuk geraknya nurani sekitar.

Arakan kata adalah kumpulan rasa suci yang terurai.
Demi perintah ilahi.

Semua mengiyakan dari peristiwa ke peristiwa.
Dimaknai karena rasa kasih yang dalam

Debu debu itu akan tunduk untuk menjadi pelayan cahaya.
Perang perang tidak terdengar lagi.
Sedihnya taat pada rasa bahagia

Sapanya atas kehendak sekitar.
Yang menyiapkan alas alas kemenangan.
Ribuan menyahut tanpa bunyi..... suara lirih itu megiris jiwa

Kembalilah karena penjaga bintang telah menyiapkan taman.
Para malaikat bernyanyi untuk menyambutnya

Dr Elizabeth sihwanti


*Ayah ..*
Setahun sudah
Engkau tinggalkan aku
Masih melekat di ingatanku
Betapa gigihnya engkau besarkan aku
Badanmu yangg kurus tak jadi halangan

Tuk kerasmu
Engkau bahagiakan aku
Engkau turuti kemauanku
Engkau sayangi aku
Ayah...aku tak bisa balas jasamu.

Ayah, dengarkanlah, aku ingin bertemu,.  
Walau hanya dalam mimpi, Hanya doa dariku


Rumiyati.





The Breeze - laporan pandangan mata oleh Auri

The Breeze

Akhirnya kita ketemu juga !! Akhirnya kita bercanda lagi. Makan-makan bareng. Saling menyapa dan mengingat masa lalu. Itulah sekilas pertemuan pertama setelah 33 tahun kita berpisah alumni SMPN I Condong- catur yang kini tinggal di kawasan Jabodetabek plus Serang dan Cilegon.

Mungkin tulisan ini agak terlambat. Sebenarnya tanganku sudah gatal ingin segera menulis, sebagai laporan pandangan mata pertemuan yang sungguh banyak memberikan kesan itu. Kami ingin segera berbagi kepada teman-teman lain yang kebetulan tidak berada di wilayah  kami. Kami ingin segera berkabar bahwa alumni SMPN I Condong-catur tidak hanya semarak di Jogja. Kami yang berpencar di luar Jogja pun bisa guyup. Bisa bersaudara, dan bisa kompak !

Tetapi apa daya, waktu terasa begitu  sempit. Kami terasa dihimpit waktu. Bahkan, menjelang hari H, 12 November 2016 aku hampir tidak bisa mengadiri acara itu. Pada Jumat malam aku masih di luar Jakarta. Karena harus menghadiri sebuah acara di kawasan Indo China. Namun keinginan kuat kami untuk saling bertemu, kami berupaya untuk bisa balik ke Jakarta pada Sabtu paginya.

Beruntung aku masih bisa mendapatkan pesawat pada dini hari Transit di Singapura. Pagi menjelang Subuh sekitar jam 03.15 aku mendarat di Changi Singapura. Penerbangan berikutnya ke Jakarta, pukul 07. 00 waktu setempat.

Karena masih ada waktu sekitar 4 jam, aku mencoba istirahat di Hotel yang sudah dipersiapkan teman. Tetapi, apa yang terjadi? Saya bangun kesiangan. Sekitar jam 07, lebih sedikit aku baru tersadar dari tidurku. Aku ketinggalan pesawat. 

Penerbangan ke Jakarta berikutnya baru ada jam 08.45. Juga tidak mungkin. Berikutnya lagi, jam 09 lebih. Aku tidak berhasil mendapatkan tiketnya. Baru pada penerbangan jam 14.45 aku bisa mendapatkan tiketnya.

Tentu tidak mungkin Karena kami telah janjian kumpul am 13.00. Akhirnya aku ambil jalan pintas naik speedboat ke Batam. Selisih waktu sejam antara WIB dengan Singapore sedikit memberikan ruang waktu. AKhirnya jam 10 lebih sampailah aku ke Batam. Langsung menuju ke Hang Nahdim, melanjutkan ke Jakarta. Menjelang Jam 13,00 WIB tibalah aku ke Jakarta. 

Rasanya lega. Bukan apa-apa, tetapi semata-mata karena aku sudah janji sama teman-teman bahwa aku akan hadir. Aku pula yang memberikan pilihan tanggal pertemuan kepada teman-teman. Jadi, rasanya tidak enak jika sudah memberikan waktu, tanggal dan jamnya, tetapi aku sendiri malah tidak hadir.

Sementara di WA teman-teman sudah saling berkabar. Sekitar jam 12.00 Retno dan Sri Mul sudah WA menanyakan posisi kami. Begitu pula teman-teman lain. Windarti yang berangkat dari Serang, Nuryani dari Cilegon, Nana dari Bintaro, Heroe dari Bogor semua sudah saling berkabar di posisi masing-masing.

Sri Mulyani menjadi tamu istimewa kami. Maaf aku tidak bisa menjemputnya. Aku berterima kasih kepada Retno dan Handoyo yang menyempatkan diri untuk menjemput Sri Mulyani yang dengan segala upayanya datang dari Jogja untuk berkumpul dengan teman-teman di sekitaran Jakarta. Terima kasih pula kepda Handoyo yang telah menjamu  makan malam yang istimewa untuk Sri Mulyani.

Akhirnya kami bersyukur bisa berkumpul. Meski tidak semua yang berada dikawasan sekitaran Jakarta bisa hadir, suasana cukup meriah. Kami yang biasa hidup di Jakarta bisa memaklumi bagi teman-teman yang tidak bisa menghadiri acara tersebut. 

Ini semua karena keterbatasan waktu, situasi Jakarta yang macet dan melelahkan. Kondisi ini membuat setiap orang memberikan prioritas mana yang harus didatangi, dan mana yang tidak. Belum lagi kesibukan kantor, tempat kerja juga keluarga. Bagi sebagian orang Jakarta, akhir pekan merupakan hari keluarga yang tidak bisa diganggu gugat setelah sepekan seharian bekerja, berangkat Subuh pulang Maghrib. Nyaris tak ada waktu untuk keluarga.

Di sebuah tempat yang asri, the breeze kami berkumpul. Ada Windarti, Nuryani, Pak Ketua Heroe, Nana, Retno, Indri, dan tamu istimewa kita Sri Mulyani serta aku sendiri. Tidak banyak memang. Kalau pun hadir semua, seharusanya masih ada Nasri, Handoyo, dan Sulis serta Ongko. Tetapi para jagoan ini tak ada yang bisa hadir karena kesibukan yang tak bisa ditinggalkannya. Oh ya, satu lagi yang tidak bisa datang retno Nunit. Kabarnya Nunit juga tidak bisa datang karena ada acara yang tak bisa ditinggalkannya.

Jumlah yang terbatas ternyata tidak mengurangi kualitas pertemuan. Setidaknya setelah 33 tahun tidak saling bertemu dan tidak saling mengingatnya, pada pertemuan itu akhirnya kami saling mengingat dan mengenalnya kembali.

Jujur, aku memang tidak bisa mengingatnya semua teman. Yang aku benar-benar lupa adalah Nuryani. Mungkin karena aku tidak pernah sekelas. Jadi antara tidak kenal dan lupa bedanya sangat tipis. Maaf kan aku Nur. Tetapi aku sangat senang kini aku mengenal mu Nur.

Sedangkan yang lainnya aku relatif bisa mengingatnya. Windarti misalnya. Secara fisik tentu sudah berubah. Namun, sifat kemayunya, hebohnya masih seperti dulu. Indri juga begitu. Fisiknya sudah berubah total. Namun, masih ada sisa-sisa senyumnya, kalemnya  seperti dulu masih ada.

Begitu pula dengan Nana. Centilnya, lincahnya tidak banyak berubah. Bahkan, dalam beberapa kesempatan Nana masih nampak lincah. Begitu pula Retno. Mungkin, teman-teman sudah bisa menilai Retno dalam banyak hal. Karena Retno sudah pernah ikut dalam pertemuan di Jogja.

Tetapi menurut ku, Jabodatabek punya Trio kwek-kwek yang pantas untuk unjuk kebolehan dalam ajang reauni akbar nanti. Siapa Mereka? Siapa lagi kalau bukan Windarti, Retno dan Nana. Trio Satu nenek dan dua Ibu-ibu ini masih memiliki potensi yang luar biasa untuk menghibur teman-teman lamanya. Bahkan, kalau pun harus membentuk quartet, Nuryani juga mampu mengimbangi kegenitan tiga temannya itu.

BUkan hanya itu. Dalam pertemuan yang berlangsung dengan penuh keakraban itu juga menjadi arena untuk saling bernostalgia. Ada yang mengenang dengan  mencari informasi teman-teman masa lalunya Ada pula yang saling buka-bukaan tentang percintaan masa lalunya.

Misalnya Retno dengan Nana. Saling mengungkapkan masa percintaannya dengan satu lelaki. Retno merasa kekasihnya direbut sama Nana. Sementara Nana merasa tidak pernah merebutnya. Terungkap pula bahwa saat itu Nana sudah berpacaran dengan dua lelaki yang berbeda. Namun, semua cerita masa lalu itu diakhiri dengan gelak tawa. Entah, apakah mereka mentertawakan diri sendiri atau mentertawakan lelaki yang pernah sama-sama mereka sukai. Pokoknya Seru !!!!

Tentu pertemuan tiga jam itu, selain sebagai ajang silaturahmi juga membahas tentang banyak hal. Terutama tentang persiapan reuni yang sudah direncanakan akan berlangsung di penghujung tahun ini. Pak Ketua Heroe Winarto dan Sri Mulyani yang aktif dalam kepanitaan banyak memberikan informasi tentang kesiapan reuni.

"Rasanya sudah siap. Tinggal menyiapkan kejutan-kejutan. Sehingga acara bisa berlangsung meriah dan bisa berkesan," kata Heroe antusias. Sementara Sri Mulyani mengusulkan agar alumni dari Jabodetabek plus bisa menampilkan atraksi kesenian di acara  reuni puncak nanti. Mungkin, Mul melihat almuni jabodetabek masih kemayu-kemayu, sehingga ia melontarkan usulannya itu.

Toh usulan Mulyani disambut antusias oleh Retno, Nana, Windarti dan Nur. Kira-kira apa yang akan ditampilkan mereka? Entahlah. Aku sendiri meragukan mereka ini memiliki waktu untuk mempersiapkan diri. Namun, kalau mereka mau tampil spontan, tentu tidak ada salahnya. 


















Menjelang sore acara berakhir. Seperti bisa kami berfoto ria. Bantingan, untuk membayar makanan. Sisanya masuk kas untuk tambahan keperluan reuni. Dengan berat hati, akhirnya kami harus berpisah. Dengan harapan masih terus terjalin komunikasi diantara kita. Kami pun meninggalkan lokasi yang asri dengan semilir angin the breeze. Di situ kami mengenang masa lalu, dan disitu pula kita membuat kenangan baru.....

Halan-Halan Healing Horeg Heboh [5H]

Daripada, daripada.. mendingan jalan-jalan ngudoroso menikmati keindahan ciptaan Tuhan. 11 Agustis 2024, bersama teman-teman ke Magelang.  s...