Selasa, 01 November 2016

Puisi Borobudur (by 3i - aurI, lestarI, nasrI)









BOROBUDUR  1
(Karya Auri)
Mentari senja di ufuk sana
Memancar cahaya merona
Temaram hitam pucuk stupa
Meredup dan menghitam
Ditelan sang surya

Hitam ke abuan
Bertumpuk batu berpahat
Tinggi menjulang
Bak menantang awan
Arca-arca tak bernyawa
Diantara susunan bebatuan

Reliefmu yang terus melegenda
Membuatku tak kuasa memandang
Di gelapnya malam
Kau perkasa di tengah hamparan
Di kala datangnya sang surya

Kau sejuk bermandikan embun
Di teriknya matahari
Kau bagai stupa menantang langit
Kau karya nenek moyang
Yang tak kenal lelah
Membangun sebuah karya
Untuk sebuah peradaban
Yang besar dan beradab.....
===

BOROBUDUR 2
(Karya Lestari)

Rangkaian batu di alam nan megah
Saksi bisu Syailendra yang membahana
Akankah khalayak mengira
Bangunan megah itu tercipta

Lukisan batu nan indah mempesona
Sejarah manusia berawal dari sana
Hidup damai penuh suka dan cinta
Seolah tak lapuk karena usia.

Duduk bersila Budha di sana
Tangan bersembah di depan dada
Semadi melantunkan bait bait doa
Damai manusia di ujung asa










BOROBUDUR 3
(Karya Lestari)

Batu  batu  batu  batu
Hitam  hitam  hitam  hitam
Rekat  rekat  rekat  rekat
Pakai apa ya ???
Putar  putar  putar  putar
Naik  naik  naik  naik
Tinggi  tinggi  tinggi  tinggi
Paling atas ada apa ya ???
Stupa  stupa  stupa  stupa
Budha  Budha  Budha  Budha
Indah  indah  indah  indah
Budha berdoa...jawabnya.

==
BOROBUDUR 4
(karya Nasri)
Tahun 825 masehi kau berdiri,
Usia yang sangat tua..namun.
Kau tetap kokoh membahana..
Di seluruh jagat raya..

Kau dirancang dengan akurasi tinggi
Gunadharma yang paling ahli.
Borobudur....kau di bangun oleh raja diraja samaratungga.

Sepuluh tingkatan bentukmu...
Diklompokan menjadi tiga..
Apa itu.........?
Ramadhatu.....
Rupadhatu......
Arupadhatu......
Sungguh luar biasa

Diatas bukit menoreh yang membentang
Kupandang jauh ketimur....disana merbabu dan merapi duduk bersanding
Kupandang kebarat.... disana sumbing dan sindoro sedang tersenyum...
Kutundukan kepala disana progo dan elo berjabat tangan

Walau hujan badai panas membakar...
Kau tetap bertahan
Borobudur ..........
Kaulah ke banggaanku

Borobudur ..........kaulah salah satu warisan negri.

aurI lestarI nasrI
Puisi ini dipersembahkan untuk :
1.      Ibu Sulitiyani Kusumo (Alm.)
2.      Teman-Teman Penikmat Puisi
3.      Indonesia Tercinta

7 komentar:

  1. Daaannn juaranya adalaaahhhhh.....

    BalasHapus
  2. alumni cc memang oye...
    juri ne nganti bingung juaranya adalaaaahhh...
    sopo hand...ojo suwe suwe keburu reuni yee

    BalasHapus
  3. Aku ngaku kalah , puisi Aury dan Nasri bagus bgt.
    Kemarin kesepakatan hanya 3 bait lho teman kog berbait bait.
    Tapi ga apalah , malah bagus ... aku suka juga bacanya.

    BalasHapus
  4. Zaitun, yen jurine bingung mbok dibantu menilai...
    Hadiah dah disiapkan belum ? hahaha

    BalasHapus
  5. Juara bersama
    Hadiahe di bagi bertiga....plng auri ama tari gak mau...hehehe

    BalasHapus
  6. Juara bersama....hadiahnya di berikan yg koment plng bagus dan plng lucu

    BalasHapus

Halan-Halan Healing Horeg Heboh [5H]

Daripada, daripada.. mendingan jalan-jalan ngudoroso menikmati keindahan ciptaan Tuhan. 11 Agustis 2024, bersama teman-teman ke Magelang.  s...