Persembahan buat
sahabat-sahabatku * C 4 *
Setelah sekian lama kita tak bersua, kini engkau
hadir dengan talenta – talenta indah yang engkau miliki. Luar biasa .... sangat mengagumkan. Kabar tentangmu menjadi kebahagiaan
tersendiri buatku. Mari, setelah kita menjadi terkenal janganlah melupakan “
peran “ seseorang dalam hidup kita. Sebaliknya sudahkan kita ambil “ peran “
dalam kehidupannya. Sekedar bacaan
permenungan, kutuliskan di sini untuk kita
:
Akar Pohon
Inilah kisah tentang akar sebatang pohon.
Ada sebutir benih yang ditanam di dalam tanah. Benih itu mulai
tumbuh. Di dalam tanah , akar begitu gigih berjuang untuk menumbuhkan benih itu menjadi pohon. Akar harus berjuang
keras untuk menembus tanah yang keras. Ia harus meliuk-liukkan badan untuk
menghindari bebatuan berlapis-lapis di dalam tanah yang gelap.
Akar pantang menyerah karena dia ingin menumbuhkan benih itu dan
memberitahu dunia bahwa akan ada sebuah kehidupan baru. Saat benih itu
menumbuhkan tunas, akar semakin menjulurkan badannya ke dalam tanah.
Tunaspun tumbuh menjadi pohon besar dan
tinggi dipenuhi dengan daun-daun rimbun. Akar bekerja semakin keras agar pohon
itu tidak tumbang terhempas angin, hingga nantinya menghasilkan buah.
Saat yang dinantipun tiba. Ranting-ranting mulai mengeluarkan buah.
Banyak orang menikmati buah dari pohon
itu. Sambil menikmati buah, orang-orang duduk bersandar pada batang pohon besar dan berdaun rindang itu. Semua merasa
sangat nyaman berada di bawah pohon itu. Banyak pujian dilontarkan untuk pohon
dan buah yang dihasilkannya itu. Namun ....
• Adakah orang yang memuji akar pohon itu?
• Adakah orang yang mengingat peranan akar pohon itu ? Tidak ada bukan !
Walau demikian akar pohon tidak pernah iri dan mengeluh. Dia
tetap bekerja keras di dalam tanah untuk terus membuat pohon itu semakin besar
dan menghasilkan banyak buah.
Akar bekerja mencari air jauh di dalam tanah dan memasok unsur hara
agar bisa diolah sehingga menghasilkan buah yang lezat dan menjaga kehijauan
daun.
Refleksi :
Sahabat terkasih,
Akar memberi
teladan pada kita tentang ketulusan dan kerendahan hati.
Meski berada
di dalam tempat tersembunyi, luput dari perhatian banyak orang, akar tetap tekun berjuang demi tumbuhnya pohon,
rimbunnya daun dan buah yang banyak.
Banyak orang merasa tidak dihargai
dalam kerja kerasnya. Kadang seseorang
sudah bekerja keras, tetapi justru orang lain yang mendapat sanjungan.
Namun
janganlah khawatir akan hal itu. Tuhan tahu yang kita perbuat. Saat kita bekerja dengan tekun dan
tulus, Tuhan juga akan bersungguh-sungguh mencurahkan berkat-Nya pada kita.
Sahabat
terkasih,
Sudahkan kita menjadi akar yang baik bagi keluarga kita ?
Sudahkan kita menjadi akar yang baik bagi teman-teman
kita secara pribadi ?
Sudahkan kita menjadi akar yang baik bagi group kita ?
Hanya kau dan aku yang tahu jawabnya....
Sahabatku ..... ,
Ijinkan aku menjadi bagian
dari akarmu , walau sebatas doa.
Dari aku yang semakin kagum
padamu :
T A R I
|
Kehidupan memang kadang gak adil ya Les..
BalasHapusCoba kalo kita bisa belajar jd akar...pasti pahala yang didapat....dia tulus iklas berjuang bukan untuk dirinya. Merilah kita belajar seperti akar....agar hidup kita tenang dan berkah.sebelumnya nggak kepikiran je Les....
Hm, senang aku mendengarnya Nasri.
HapusBelum terlambat untuk belajar menjadi akar.
Terimakasih kalau tulisan ini bermanfaat.
Maknyesssss
BalasHapusIki bermakna dalam ning yo penuh tanda ????
HapusHanya Tuhan yg tahu Lest...
HapusKalau manusia biasanya hanya sok tahu...
Theklek kecemplung sumur.
Tulung golekno artine kui...