Senin, 24 Oktober 2016

Akar Pohon (by Tari)



Persembahan buat sahabat-sahabatku  * C 4 *

Setelah sekian lama kita tak bersua, kini engkau hadir  dengan talenta – talenta  indah yang engkau miliki.  Luar biasa .... sangat mengagumkan.  Kabar tentangmu menjadi kebahagiaan tersendiri buatku. Mari, setelah kita menjadi terkenal janganlah melupakan “ peran “ seseorang dalam hidup kita. Sebaliknya sudahkan kita ambil “ peran “ dalam kehidupannya.  Sekedar bacaan permenungan, kutuliskan di sini untuk kita  :

Akar Pohon

Inilah  kisah tentang akar  sebatang pohon.
Ada sebutir benih yang ditanam di dalam tanah. Benih itu mulai tumbuh. Di dalam tanah , akar begitu gigih berjuang untuk menumbuhkan  benih itu menjadi pohon. Akar harus berjuang keras untuk menembus tanah yang keras. Ia harus meliuk-liukkan badan untuk menghindari bebatuan berlapis-lapis di dalam tanah yang gelap.

Akar pantang menyerah karena dia ingin menumbuhkan benih itu dan memberitahu dunia bahwa akan ada sebuah kehidupan baru. Saat benih itu menumbuhkan tunas, akar semakin menjulurkan badannya ke dalam tanah. Tunaspun  tumbuh menjadi pohon besar dan tinggi dipenuhi dengan daun-daun rimbun. Akar bekerja semakin keras agar pohon itu tidak tumbang terhempas angin, hingga nantinya menghasilkan buah.

Saat yang dinantipun tiba. Ranting-ranting mulai mengeluarkan buah. Banyak orang menikmati  buah dari pohon itu. Sambil menikmati buah, orang-orang duduk bersandar pada batang pohon  besar dan berdaun rindang itu. Semua merasa sangat nyaman berada di bawah pohon itu. Banyak pujian dilontarkan untuk pohon dan buah yang dihasilkannya itu. Namun ....
      Adakah orang yang memuji akar pohon itu?
      Adakah orang yang mengingat peranan akar pohon itu ?  Tidak ada bukan !
Walau demikian  akar pohon tidak pernah iri dan mengeluh. Dia tetap bekerja keras di dalam tanah untuk terus membuat pohon itu semakin besar dan menghasilkan banyak buah.
Akar bekerja mencari air jauh di dalam tanah dan memasok unsur hara agar bisa diolah sehingga menghasilkan buah yang lezat dan menjaga kehijauan daun.

Refleksi :
Sahabat terkasih,
Akar memberi teladan pada kita tentang ketulusan dan kerendahan hati.
Meski berada di dalam tempat tersembunyi, luput dari perhatian banyak orang, akar  tetap tekun berjuang demi tumbuhnya pohon, rimbunnya daun dan buah yang banyak.
Banyak orang merasa tidak dihargai dalam kerja kerasnya.  Kadang seseorang sudah bekerja keras, tetapi justru orang lain yang mendapat sanjungan.
Namun janganlah khawatir  akan hal itu.  Tuhan tahu yang kita perbuat. Saat kita bekerja dengan tekun dan tulus, Tuhan juga akan bersungguh-sungguh mencurahkan berkat-Nya pada kita.
     Sahabat terkasih,
Sudahkan kita menjadi akar yang baik bagi keluarga kita ?
Sudahkan kita menjadi akar yang baik bagi teman-teman kita secara pribadi ?
Sudahkan kita menjadi akar yang baik bagi group kita ?
Hanya kau dan aku yang tahu jawabnya....


 Sahabatku ..... ,
Ijinkan aku menjadi bagian dari akarmu , walau sebatas doa.

Dari aku yang semakin kagum padamu :



T A R I

5 komentar:

  1. Kehidupan memang kadang gak adil ya Les..
    Coba kalo kita bisa belajar jd akar...pasti pahala yang didapat....dia tulus iklas berjuang bukan untuk dirinya. Merilah kita belajar seperti akar....agar hidup kita tenang dan berkah.sebelumnya nggak kepikiran je Les....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hm, senang aku mendengarnya Nasri.
      Belum terlambat untuk belajar menjadi akar.
      Terimakasih kalau tulisan ini bermanfaat.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Iki bermakna dalam ning yo penuh tanda ????

      Hapus
    2. Hanya Tuhan yg tahu Lest...
      Kalau manusia biasanya hanya sok tahu...
      Theklek kecemplung sumur.
      Tulung golekno artine kui...

      Hapus

Halan-Halan Healing Horeg Heboh [5H]

Daripada, daripada.. mendingan jalan-jalan ngudoroso menikmati keindahan ciptaan Tuhan. 11 Agustis 2024, bersama teman-teman ke Magelang.  s...