Here I am...
Part #I
Melintas diatas jalan berkelok dan bergelombang persis seperti tayangan TV swasta yang pernah kusaksikan
Tak pernah terlintas sebelumnya
bakalan bekerja disini apalagi
menetap sampe puluhan tahun bahkan
beranak pinak pula hehe
Semua berawal dari ajakan teman
kuliah untuk nganterin dia Umi – Asli tegal mengikuti test penerimaan kerja di
Kantor Tunas Karya Indoswasta yang berada di Kota Baru Jogjakarta
Saat itu masih dibuka lowongan
kerja untuk ditempatkan di Batam Kepulauan Riau
Singkat cerita akhirnya akupun
terbujuk untuk mengikuti test yang sama dan seperti cerita-cerita di majalah
remaja ,pengumuman daftar peserta yang diterima terpampang
Bisa ketebak siapa yang diterima
Yupz...aku diterima dan Umi gak
lolos dalam test tersebut
Dari ratusan pelamar tersaring
72 orang ,semuanya cewek euy
Dalam waktu kurang dari sebulan kami diminta untuk melengkapi semua persyaratan termasuk ijin orang tua karena ternyata sebelum bekerja di Batam kami harus mengikuti program training ke Singapura
What???
Yah gak pernah kebayang kan ?
Udah diterima bekerja tanpa
sepeserpun mengeluarkan uang untuk
semuanya itu
ditraining ke Luar Negri pula...aahhhh
melambung deh rasanya
My dream come true ....kerjaaaaa
Saat itu bekerja dari hasil
usahaku sendiri adalah impian terbesarku setelah lulus kuliah,sebagai anak ke
dua dari enam bersaudara ,kami harus ber gantian kuliah untuk memberi kesempatan
empat adik-adikku yang lain,biasalah anak tentara gitu lho
Hari keberangkatan tiba,bersama
rombongan kami meninggalkan kota Jogjakarta menggunakan bus menuju Jakarta
Ya,kami harus nginep semalam di
Taman Mini Indonesia Indah tepatnya
kampung Seni karena keesokan paginya
harus nyampe di Bandara Soekarno-Hatta jam 7 pagi tepat untuk terbang menuju
pulau Batam.
Kami hanya transit sekitar 3 jam
saja di Batam , sembari menunggu kami diajak untuk berkeliling Kawasan Industri
Muka Kuning (gak tau nih asal muasal nama tersebut sampe sekarang), baru beberapa perusahaan yang
sudah berdiri dan beroperasi secara penuh selebihnya masih proses pembangunan
termasuk Perusahaan tempat kami bekerja
nantinya.
Untuk nyebrang ke Singapura kami
naik speedboat dari pelabuhan Sekupang-Batam,jarak tempuh sekitar 45 menit
Sebagai anak-anak ndeso kami terperangah menyaksikan gedung-gedung pencakar langit begitu nyampe dinegri Singa ... katrok lah kalo bahasa gaul sekarang
Semua serba tertata rapi dan
bersih...gak adalah yang namanya onggokan sampah dipinggir kali,orangnya sopan
dan saling menghargai. Kalopun gak sengaja nyenggol atau mau mendahului kita
pasti ada ucapan Excuse me, I’m sorry de el el
Kami ditempatkan di Dormitory untuk semua pekerja asal Indonesia di daerah pinggiran Singapura yaitu di Woodland , disini serasa di Indonesia ,seneeengg rasanya ketemu kawan seperjuangan.
Dari Woodland ke Perusahaan
tempat kami training di Kawasan Industri
Ayer Rajah bisa ditempuh selama 1
jam naik Bus Kilang hehe itu nama yang nempel dibadan Bus.Jadi setiap pagi kami
harus siap didepan dorm jam 6 pagi teng,kalo gak mau ketinggalan dan bakalan merana janda karena disini on
time ya dan kalau naik taxi muahal amir lagian manalah kita tau tau jalan.
Disini pula kami mengenal Teh
Obeng – istilah untuk Es Teh Manis,Teh O – Istilah untuk Teh Panas Manis,Teh
Tarik,Teh-istilah untuk Teh plus susu.
Disini juga kami mulai terpengaruh logat singalah,karena di Singapura ada 3 kewarganegaraan:Cina – Melayu – India dengan 3 bahasa keseharian : bahasa Cina/Mandarin - bahasa Inggris – bahasa Melayu
Jadi jangan heran kalo Aku
ngomong kadang terasa aneh karena sering ada kata lah nya , misalnya:Tak
apalah, Gaklah ...(tapi bukan apalah-apalah lho ya hehe...)
Hari kerja dalam seminggu 5 hari jadi sabtu dan minggu OFF kalaupun masuk hitungannya OT-OverTime or lembur
Hari Sabtu-Minggu Kami sok-sok
an macam turis,sibuk jalan-jalan nyabain naik Trem,MRT,Mono Rail,Bus Tingkat
Ada kejadian lucu,karena asiknya
ngalor-ngidul nyobain transport gak sadar kami nyampe di perbatasan Singapura
dan Johor Malaysia , Cuma dipisahkan oleh jembatan .Ketangkeplah sama pihak imigrasi
karena kami tidak bisa menunjukkan Passport.Ya selama training disini Passport
dipegang pihak perusahaan.Singkat cerita kami dibebaskan setelah perwakilan
perusahaan datang . Dan keesokan harinya
kena repetan panjaaaang dan laaaammmaaaa haha kapok deh
Kalaupun gak ngelayap Kami
berburu barang-barang Reject-an,istilahnya barang branded masih baru tapi rusak
sedikit seperti kancing lepas,noda setitik,bolong kecil dengan harga fantastis istilahnya Lelong atawa
Sale,bisa discount sampe 90%.
Kami macem betul aja serasa murah karena pake sing$ tapi begitu dikurs ke rupiah mahal juga tapi saat itu kan gaji kami juga pake sing$ hehe
Kami macem betul aja serasa murah karena pake sing$ tapi begitu dikurs ke rupiah mahal juga tapi saat itu kan gaji kami juga pake sing$ hehe
Itu aja dulu ya ceritaku kalo
kalian berkenan ntar aku ceritain lagi di Part #2…
see you Bro & Sis..
see you Bro & Sis..
Mil...bagi Sin Dollarnya dong....
BalasHapusHehe itu kan dulu
HapusSekarang dah balik ke duit cuek rupi...ahhh
Suskes terus ya Mil....
BalasHapusGBu
Matursuwun 😚
HapusLuarrrr angkasa.....
BalasHapusWow...
HapusLuarrrr angkasa.....
BalasHapusWow lagi
HapusMuka kuning? Kl buku Indian muka pucat..btw inspiring ceritanya..
BalasHapusSuwun lah kalo inspired sie om nano 😄
HapusTunggu part-part selanjutnya yaa
Milh hebatttt
BalasHapusBtw lihat singa pipis nggak milh?
Milh bikin tuliasan lg untuk mengenang masa masa smp....
BalasHapusWouw .... hebat kau Miel, pemberani
BalasHapusTapi aku ga doyan teh di sana...ga enaaak
bikin cepet ke " tandas " aja hi hi hi
Aku tunggu ya part -2.
Hahahaa.. Wetenge ra iso dijak merantau adoh adoh...
HapusNgece kowe Hand...no koment
BalasHapus