Jumat, 21 Oktober 2016

Here I Am... (By Milhusni)


Here I am...
Part #I

Melintas diatas jalan berkelok dan bergelombang persis seperti tayangan TV swasta yang pernah kusaksikan
Tak pernah terlintas sebelumnya bakalan bekerja  disini apalagi menetap  sampe puluhan tahun bahkan beranak pinak pula hehe
Semua berawal dari ajakan teman kuliah untuk nganterin dia Umi – Asli tegal mengikuti test penerimaan kerja di Kantor Tunas Karya Indoswasta yang berada di  Kota Baru Jogjakarta
Saat itu masih dibuka lowongan kerja untuk ditempatkan di Batam Kepulauan Riau
Singkat cerita akhirnya akupun terbujuk untuk mengikuti test yang sama dan seperti cerita-cerita di majalah remaja ,pengumuman daftar peserta yang diterima terpampang
Bisa ketebak siapa yang diterima
Yupz...aku diterima dan Umi gak lolos dalam test tersebut
Dari ratusan pelamar tersaring 72 orang ,semuanya cewek euy

Dalam waktu kurang dari sebulan kami diminta untuk melengkapi semua persyaratan termasuk ijin orang tua karena ternyata sebelum bekerja di Batam kami harus mengikuti program training ke Singapura
What???
Yah gak pernah kebayang  kan ?
Udah diterima bekerja tanpa sepeserpun mengeluarkan uang untuk  semuanya itu
ditraining ke Luar Negri pula...aahhhh melambung deh rasanya
My dream come true ....kerjaaaaa
Saat itu bekerja dari hasil usahaku sendiri adalah impian terbesarku setelah lulus kuliah,sebagai anak ke dua dari enam bersaudara ,kami harus ber gantian kuliah untuk memberi  kesempatan  empat adik-adikku yang lain,biasalah anak tentara gitu lho
Hari keberangkatan tiba,bersama rombongan kami meninggalkan kota Jogjakarta menggunakan bus menuju Jakarta
Ya,kami harus nginep semalam di Taman Mini Indonesia Indah  tepatnya kampung Seni  karena keesokan paginya harus nyampe di Bandara Soekarno-Hatta jam 7 pagi tepat untuk terbang menuju pulau Batam.
Kami hanya transit sekitar 3 jam saja di Batam , sembari menunggu kami diajak untuk berkeliling Kawasan Industri Muka Kuning (gak tau nih asal muasal nama tersebut sampe sekarang), baru beberapa perusahaan yang sudah berdiri dan beroperasi secara penuh selebihnya masih proses pembangunan termasuk Perusahaan tempat kami  bekerja nantinya.
Untuk nyebrang ke Singapura kami naik speedboat dari pelabuhan Sekupang-Batam,jarak tempuh sekitar 45 menit

Sebagai anak-anak  ndeso kami terperangah menyaksikan gedung-gedung pencakar langit  begitu nyampe dinegri  Singa ... katrok lah kalo bahasa gaul sekarang
Semua serba tertata rapi dan bersih...gak adalah yang namanya onggokan sampah dipinggir kali,orangnya sopan dan saling menghargai. Kalopun gak sengaja nyenggol atau mau mendahului kita pasti ada ucapan Excuse me, I’m sorry de el el

Kami ditempatkan di Dormitory untuk semua pekerja asal  Indonesia di daerah pinggiran Singapura yaitu di Woodland  , disini serasa di Indonesia ,seneeengg rasanya ketemu kawan seperjuangan.
Dari Woodland ke Perusahaan tempat kami training di Kawasan Industri  Ayer Rajah  bisa ditempuh selama 1 jam naik Bus Kilang hehe itu nama yang nempel dibadan Bus.Jadi setiap pagi kami harus siap didepan dorm jam 6 pagi teng,kalo gak mau ketinggalan  dan bakalan merana janda karena disini on time ya dan kalau naik taxi muahal amir lagian manalah kita tau tau jalan.
Disini pula kami mengenal Teh Obeng – istilah untuk Es Teh Manis,Teh O – Istilah untuk Teh Panas Manis,Teh Tarik,Teh-istilah untuk Teh plus susu.

Disini juga kami mulai terpengaruh logat singalah,karena di Singapura ada 3 kewarganegaraan:Cina – Melayu – India dengan 3 bahasa keseharian : bahasa Cina/Mandarin - bahasa Inggris – bahasa Melayu
Jadi jangan heran kalo Aku ngomong kadang terasa aneh karena sering ada kata lah nya , misalnya:Tak apalah, Gaklah ...(tapi bukan apalah-apalah lho ya hehe...)

Hari kerja dalam seminggu 5 hari jadi sabtu dan minggu OFF kalaupun masuk hitungannya OT-OverTime or lembur
Hari Sabtu-Minggu Kami sok-sok an macam turis,sibuk jalan-jalan nyabain naik Trem,MRT,Mono Rail,Bus Tingkat
Ada kejadian lucu,karena asiknya ngalor-ngidul nyobain transport gak sadar kami nyampe di perbatasan Singapura dan Johor Malaysia , Cuma dipisahkan oleh jembatan .Ketangkeplah sama pihak imigrasi karena kami tidak bisa menunjukkan Passport.Ya selama training disini Passport dipegang pihak perusahaan.Singkat cerita kami dibebaskan setelah perwakilan perusahaan datang . Dan keesokan harinya  kena repetan panjaaaang dan laaaammmaaaa haha kapok deh
Kalaupun gak ngelayap Kami berburu barang-barang Reject-an,istilahnya barang branded masih baru tapi rusak sedikit seperti kancing lepas,noda setitik,bolong kecil  dengan harga fantastis istilahnya Lelong atawa Sale,bisa discount sampe 90%.
Kami macem betul aja serasa murah karena pake sing$ tapi begitu dikurs ke rupiah mahal juga tapi saat itu kan gaji kami juga pake sing$ hehe
Itu aja dulu ya ceritaku kalo kalian berkenan ntar aku ceritain lagi di Part #2   
see you  Bro & Sis..


15 komentar:

  1. Balasan
    1. Hehe itu kan dulu
      Sekarang dah balik ke duit cuek rupi...ahhh

      Hapus
  2. Muka kuning? Kl buku Indian muka pucat..btw inspiring ceritanya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suwun lah kalo inspired sie om nano 😄
      Tunggu part-part selanjutnya yaa

      Hapus
  3. Milh hebatttt
    Btw lihat singa pipis nggak milh?

    BalasHapus
  4. Milh bikin tuliasan lg untuk mengenang masa masa smp....

    BalasHapus
  5. Wouw .... hebat kau Miel, pemberani
    Tapi aku ga doyan teh di sana...ga enaaak
    bikin cepet ke " tandas " aja hi hi hi
    Aku tunggu ya part -2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaa.. Wetenge ra iso dijak merantau adoh adoh...

      Hapus

Halan-Halan Healing Horeg Heboh [5H]

Daripada, daripada.. mendingan jalan-jalan ngudoroso menikmati keindahan ciptaan Tuhan. 11 Agustis 2024, bersama teman-teman ke Magelang.  s...