Selasa, 25 Oktober 2016

Antara Kenangan, Suka dan Duka kini (1) by AUri JAya



Antara Kenangan, Suka dan Duka  kini (1)

Usia grup WA ini  (alumni CC1 ) belum genap setengah tahun. Kita saling mengenal kembali, setelah sekian puluh tahun berpisah, juga seusia grup WA itu. Tetapi, sejak saya bergabung di grup WA ini suasananya  sangat dinamis. Menyenangkan !!! Senda gurau, canda tawa bahkan mungkin berbagi duka begitu  mengalir. Polos…!!

Seperti tak ada yang ditutup-tutupi. Kalau pun ada, itu tidak penting. Itu bagian dari privasi seseorang. Berteman atau berkawan tetep harus ada batas-batas maupun norma-norma yang ada. Batasnya seperti apa ? Normanya bagaimana?  Itu juga terserah masing-masing. Setiap individu memiliki batasannya sendiri.  Norma baku dalam berteman pasti juga sudah ada. Namun masing-masing juga memiliki batasannya, punya toleransi yang berbeda  antara individu yang satu dengan yang lainnya.

Toh  tujuan dari berkumpulnya kembali, setelah sekian lama berpisah bukan untuk menilai seseorang. Bukan pula untuk menilai gagalnya atau suksesnya sesorang.  Kita berkumpul sebagai kawan. Sebagai teman. Seperti tagline yang sudah mengalir, kekancan saklawase.

Kekancan saklawase.  Mungkin artinya berteman selamanya. Kekancan sendiri memiliki makna, bahwa kita berteman dengan segala ketulusannya. Tanpa memandang saya siapa, dan juga anda siapa? Kekancan di sini, basisnya adalah masa lalu kita. Ketika kita sama-sama di SMP Condong Catur 1. Seperti juga waktu di SMP dulu, kita tidak pernah dikastakan saya anak siapa atau kamu anak siapa. Kedudukannya sama, apakah anda anak pak lurah, anak tentara, anak guru, anak petani, anak buruh, atau anak apa saja. Semuanya sama!!

Kini pertemanan mulai mengalir. Pertemuan demi pertemuan terus digagas dan digalang. Tujuannya tentu satu, untuk lebih mendekatkan antara satu dengan yang lainnya. Tentu, setiap pertemuan akan menyisakan pengalaman baru. Apalagi, jika dalam pertemuan itu kita bertemu teman baru dari stok lama. Mengapa stok lama, karena kita sudah berteman sejak lama, berpisah dan menghilang, kini bertemu kembali. Setelah lama tidak bertemu, saat pertama kali bertemu serasa mendapatkan teman baru lagi.

Namun sayang, tidak semua bisa menikmati suka cita pertemuan yang sudah berkali-kali berjalan . Penyebabnya banyak. Lokasi dan tempat tinggal menjadi kendala utama. Maklum, kita telah berpisah dan berpencar. Beruntung bagi yang masih berada di seputaran Jogja. Karena pertemuan banyak dilakukan di Jogja. Yang tinggal di luar Jogja tentu sulit untuk bisa saling bertemu, sekalipun itu sebulan sekali.

Tetapi, Alhamdulillah. Masih ada grup WA yang cukup aktif. Melalui grup itu bisa saling mengabarkan dan berbagi suka maupun duka. Terutama bagi teman-teman yang ngumpul, kemudian meng upload foto-foto. Sekalipun kita tidak ada diantara mereka, namun melalui foto-foto itu kita bisa ikut merasakan betapa indahnya kebersamaan itu.
Betapa indahnya bertemu teman lama itu. Betapa indahnya kita bercengkarama dengan teman-teman sepermainan dulu dan teman-teman satu sekolah masalalu.

Tetapi, ditengah indahnya suasana itu  aku terbesit sedikit duka. Ada beberapa teman kita yang saat ini sedang berjuang untuk dirinya. Berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Sebut saja, teman kita Nurwidi Susilo, Isbakdi , Sutrisno . 
Mungkin masih ada lagi teman kita yang mendapatkan ujian yang sama dan belum saya sebut namanya. Saya minta maaf. Juga bagi mereka yang tengah berjuang untuk suaminya, untuk istrinya, untuk keluarganya. Ujian hidup bisa datang setiap saat. Ujian hidup bisa menimpa siapa saja. Ujian hidup tentu tidak untuk diratapi, tetapi untuk disikapi, dihadapi dengan berbagai cara untuk dicari solusinya.

Ditengah duka itu, saya merasa bangga, haru, dan senang ketika beberapa teman masih berempati untuk meluangkan waktunya, mungkin juga rezekinya untuk beranjang sana menengok mereka ke rumahnya. Saya senang dengan spontanitas mereka. Kepedulian mereka. Saya berterima kasih kepada teman-teman seperti Sukidi, Sodiq, Astha,  Asih, Zaitun, Sri Mulyani, Yuli, Suryati, Sirwani, Tri Suhartini dan semua teman-teman yang tentu tidak bisa aku sebut satu persatu..

Sungguh saya terharu ketika menyaksikan penggalan video Isbakdi yang ternyata masih pandai menyanyi. Juga Sutrisno yang masih mau bernyanyi dalam kondisinya yang sekarang. Sungguh kalian berdua adalah orang-orang yang tegar dan hebat dalam menghadapi ujian terberat dalam hidup ini. Sungguh kalian berdua adalah orang-orang  yang optimis sehingga masih terus bertahan dan berusaha untuk sembuh, betapa berat sakit yang kalian derita.  ( bersambung )

5 komentar:

  1. Nangis aq tin.....menyentuh hati.
    Semoga pertemanan kita pertemanan yg tulus Dan abadi....tanoa mmemandang kasta drajat pangkat.....semua sama.
    Untuk sahabat kita yg sedang sakit. Yang dlm kesusahan tak henti hentinya kita doakan agar terlepas dr cobaan ini.

    BalasHapus
  2. indahnya berbagi auri...
    senang dengan semangat mereka...doa kita untuk kesembuhanmu sahabatku

    BalasHapus
  3. We can give without love, but we can not love without giving...

    BalasHapus
  4. In A good time..in A bad time..
    That's the Friends are For..

    BalasHapus

Halan-Halan Healing Horeg Heboh [5H]

Daripada, daripada.. mendingan jalan-jalan ngudoroso menikmati keindahan ciptaan Tuhan. 11 Agustis 2024, bersama teman-teman ke Magelang.  s...