Antara Kenangan, Suka dan Duka kini (1)
Usia grup WA ini (alumni CC1 ) belum genap
setengah tahun. Kita saling mengenal kembali, setelah sekian puluh tahun
berpisah, juga seusia grup WA itu. Tetapi, sejak saya bergabung di grup WA ini
suasananya sangat dinamis. Menyenangkan !!! Senda gurau, canda tawa
bahkan mungkin berbagi duka begitu mengalir. Polos…!!
Seperti tak ada yang ditutup-tutupi. Kalau pun
ada, itu tidak penting. Itu bagian dari privasi seseorang. Berteman atau
berkawan tetep harus ada batas-batas maupun norma-norma yang ada. Batasnya
seperti apa ? Normanya bagaimana? Itu juga terserah masing-masing. Setiap
individu memiliki batasannya sendiri. Norma baku dalam berteman pasti
juga sudah ada. Namun masing-masing juga memiliki batasannya, punya toleransi
yang berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya.
Toh tujuan dari berkumpulnya kembali,
setelah sekian lama berpisah bukan untuk menilai seseorang. Bukan pula untuk
menilai gagalnya atau suksesnya sesorang. Kita berkumpul sebagai kawan.
Sebagai teman. Seperti tagline yang sudah mengalir, kekancan saklawase.
Kekancan saklawase. Mungkin artinya berteman
selamanya. Kekancan sendiri memiliki makna, bahwa kita berteman dengan segala
ketulusannya. Tanpa memandang saya siapa, dan juga anda siapa? Kekancan di
sini, basisnya adalah masa lalu kita. Ketika kita sama-sama di SMP Condong
Catur 1. Seperti juga waktu di SMP dulu, kita tidak pernah dikastakan saya anak
siapa atau kamu anak siapa. Kedudukannya sama, apakah anda anak pak lurah, anak
tentara, anak guru, anak petani, anak buruh, atau anak apa saja. Semuanya
sama!!
Kini pertemanan mulai mengalir. Pertemuan demi
pertemuan terus digagas dan digalang. Tujuannya tentu satu, untuk lebih
mendekatkan antara satu dengan yang lainnya. Tentu, setiap pertemuan akan
menyisakan pengalaman baru. Apalagi, jika dalam pertemuan itu kita bertemu
teman baru dari stok lama. Mengapa stok lama, karena kita sudah berteman sejak
lama, berpisah dan menghilang, kini bertemu kembali. Setelah lama tidak bertemu,
saat pertama kali bertemu serasa mendapatkan teman baru lagi.
Namun sayang, tidak semua bisa menikmati suka cita
pertemuan yang sudah berkali-kali berjalan . Penyebabnya banyak. Lokasi dan
tempat tinggal menjadi kendala utama. Maklum, kita telah berpisah dan
berpencar. Beruntung bagi yang masih berada di seputaran Jogja. Karena
pertemuan banyak dilakukan di Jogja. Yang tinggal di luar Jogja tentu sulit
untuk bisa saling bertemu, sekalipun itu sebulan sekali.
Tetapi, Alhamdulillah. Masih ada grup WA
yang cukup aktif. Melalui grup itu bisa saling mengabarkan dan berbagi suka
maupun duka. Terutama bagi teman-teman yang ngumpul, kemudian meng upload
foto-foto. Sekalipun kita tidak ada diantara mereka, namun melalui foto-foto
itu kita bisa ikut merasakan betapa indahnya kebersamaan itu.
Betapa indahnya
bertemu teman lama itu. Betapa indahnya kita bercengkarama dengan teman-teman
sepermainan dulu dan teman-teman satu sekolah masalalu.
Tetapi, ditengah indahnya suasana itu aku
terbesit sedikit duka. Ada beberapa teman kita yang saat ini sedang berjuang
untuk dirinya. Berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Sebut saja, teman
kita Nurwidi Susilo, Isbakdi , Sutrisno .
Mungkin masih ada lagi teman kita
yang mendapatkan ujian yang sama dan belum saya sebut namanya. Saya minta maaf.
Juga bagi mereka yang tengah berjuang untuk suaminya, untuk istrinya, untuk
keluarganya. Ujian hidup bisa datang setiap saat. Ujian hidup bisa menimpa
siapa saja. Ujian hidup tentu tidak untuk diratapi, tetapi untuk disikapi, dihadapi
dengan berbagai cara untuk dicari solusinya.
Ditengah duka itu, saya merasa bangga, haru, dan
senang ketika beberapa teman masih berempati untuk meluangkan waktunya, mungkin
juga rezekinya untuk beranjang sana menengok mereka ke rumahnya. Saya senang
dengan spontanitas mereka. Kepedulian mereka. Saya berterima kasih kepada
teman-teman seperti Sukidi, Sodiq, Astha, Asih, Zaitun, Sri Mulyani,
Yuli, Suryati, Sirwani, Tri Suhartini dan semua teman-teman yang tentu tidak
bisa aku sebut satu persatu..
Sungguh saya terharu ketika menyaksikan penggalan
video Isbakdi yang ternyata masih pandai menyanyi. Juga Sutrisno yang masih mau
bernyanyi dalam kondisinya yang sekarang. Sungguh kalian berdua adalah
orang-orang yang tegar dan hebat dalam menghadapi ujian terberat dalam hidup
ini. Sungguh kalian berdua adalah orang-orang yang optimis sehingga masih
terus bertahan dan berusaha untuk sembuh, betapa berat sakit yang kalian
derita. ( bersambung )
Nangis aq tin.....menyentuh hati.
BalasHapusSemoga pertemanan kita pertemanan yg tulus Dan abadi....tanoa mmemandang kasta drajat pangkat.....semua sama.
Untuk sahabat kita yg sedang sakit. Yang dlm kesusahan tak henti hentinya kita doakan agar terlepas dr cobaan ini.
indahnya berbagi auri...
BalasHapussenang dengan semangat mereka...doa kita untuk kesembuhanmu sahabatku
We can give without love, but we can not love without giving...
BalasHapusIn A good time..in A bad time..
BalasHapusThat's the Friends are For..
Yes.. Friendship strengthten us Nano...
Hapus